[caption caption="ilustrasi pelabuhan di surabaya (sumber: bisniskeuangan.kompas.com)"][/caption]
Keberadaan Pelabuhan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar menjadi percontohan kawasan industri yang terintegrasi di Indonesia. Ini dinilai efektif meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya logistik. Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat meninjau Pelabuhan JIIPE, Minggu siang. Kepada wartawan, Saleh Husin berharap, dengan operasional pelabuhan baru ini, biaya logistik bisa diturunkan 10 hingga 20 persen dari biaya produksi. “Itu karena JIIPE dibangun dengan mengedepankan integrasi infrastruktur logistik berupa pelabuhan, jaringan kereta api, dan jalan tol dengan kawasan industri,” kata Menperin Saleh Husin, kemarin.
Dijelaskan, tanpa integrasi pelabuhan, dipastikan biaya logistik barang cenderung mahal. Itu sebabnya, pemerintah mendorong industri lebih berdaya saing dengan berbagai kemudahan infrastruktur. Dikatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BKPM untuk menghadirkan kantor perizinan terpadu satu pintu di JIPPE. Tujuannya untuk memudahkan investor. “Jadi pengusaha akan lebih mudah mengurus izin tidak perlu ketempat yang jauh untuk urus ini,” terangnya.
Disdebutkan, dari sisi pasokan energi, JIIPE beren- cana membangun tiga pembangkit listrik terdiri dari PLTG 15 MW, PLTG 500 MW dan PLTB 660 MW. Masing- masing pembangkit itu akan mulai beroperasi mulai kuartalI 2017, kuartal IV 2018 dan kuartal IV 2020. “Saat ini telah terserap 3.000 tenaga kerja pada tahap konstruksi dan setelah beroperasi penuh, maka JIIPE akan menyerap 100 ribu tenaga kerja,”jelasnya.
Ditempat yang sama, Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin, Imam Haryono mengatakan, faktor integrasi pada JIIPE membuat kawasan industri ini dapat menjadi percontohan bagi kawasan industri lainnya terutama di Indonesia timur. JIIPE juga dinilai merupakan kawasan industri generasi ketiga karena mampu memadukan beberapa unsur ekonomi serta sosial dan memenuhi kebutuhan industri modern yang berorientasi pada efisiensi dan kontinuitas produksi.
sumber: Radar Gresik 15 februari 2016
