Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Pelaku Curanmor di Surabaya Akan ditindak Tegas

17 Februari 2016   15:06 Diperbarui: 26 Februari 2016   15:52 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="ilustrasi "tembak ditempat" (sumber: megapolitan.kompas.com)"][/caption]

SURABAYA– Kasus 3C yang meliputi tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) mendapat atensi dari Kapolrestabes Surabaya Kombes-Pol Iman Sumantri. Bahkan, kapolres yang menjabat sejak Januari 2016 itu memerintahkan anggota reskrim Polrestabes Surabaya untuk melakukan tembak di tempat kepada para pelaku kejahatan jalanan yang selama ini meresahkan warga kota Surabaya tersebut. Hal itu disampaikan Iman saat memimpin Apel Kring Serse di Taman Bungkul, Sabtu malam (13/2).

Apel yang diikuti 300 anggota itu, Iman meminta kepada seluruh jajaran reserse agar tidak lengah dan meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga wilayah masing-masing. Dia meminta agar anggota reserse bertindak cepat jika terdapat warga yang menjadi korban kejahatan jalanan. Tak hanya itu, dia meminta agar ang gotanya tak ragu-ragu menindak tegas para pelaku tindak kejahatan 3C yang kerap bertindak sadis sampai membunuh korbannya. “Kalau perlu dan memang membahayakan masyarakat atau anggota lain, silahkan tembak di tempat,” tegas mantan direktur Reskrimum Polda Jabar ini.

Iman juga menjelaskan bahwa digelar nya Apel Kring Serse bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan anggota dan menekan angka kriminalitas, khususnya kasus tindak keja hatan jalanan seperti curas, curat dan curanmor. Sebab meski sudah ditindak tegas, namun masih banyak pelaku yang bermunculan melakukan aksinya. Sementara itu, Kasatreskrim Pol restabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete meminta seluruh anggota reskrim di jajaran polrestabes untuk saling berbagi informasi soal kejadian kriminal yang menonjol di wilayahnya.

Sebab bisa saja pelaku langsung meninggalkan lokasi untuk melarikan diri setelah beraksi. Menurut dia, sharing informasi ini penting untuk memudahkan pengungkapan dan penangkapan para pelaku 3C. “Sebulan ini kejahatan 3C di Surabaya sangat tinggi. Semua anggota harus waspada dan saling komunikasi,” kata perwira yang baru saja mewakili Indonesia dalam kursus singkat cyber crime di Jepang itu. Dia mencontohkan beberapa kasus menonjol 3C yang beberapa minggu ini terjadi mulai dari kasus penjembretan di Jalan Ahmad Yani dimana pelaku membawa senjata api (senpi). Juga, kasus curanmor di kawasan Jalan Nginden dan beberepa kasus lain yang menjadi atensi kepolisian seperti pembobolan rumah di kawasan Kendangsari. “Semua pelaku kejahatan ini harus berhasil kita ringkus agar tidak ada warga yang menjadi korban,” tegasnya. Takdir tidak mempermasalahkan bila anggotanya bertindak tegas terhadap para pelaku 3C yang melawan dan meng ancam nyawa petugas. “Bahkan bagi anggota yang sudah memberikan tindakan tegas, kami akan berikan reward ,” jelasnya. Namun, perwira asal Makassar ini mengingatkan agar penanganan kasus 3C dilakukan sesuai prosedur tetap  kepolisian.

 

sumber: Radar Surabaya 15 februari 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun