Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Program Pendidikan dan Pembangunan Infrasrtuktur a la Ibu Risma

15 Februari 2016   15:10 Diperbarui: 15 Februari 2016   15:29 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini (sumber: regional.kompas.com)"][/caption]Rabu (17/2) mendatang, pasangan wali kota dan wakil wali kota terpilih, Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana akan dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Dengan begitu, roda pemerintahan Kota Pahlawan akan kembali diemban oleh pasangan incumbent . Sejumlah pro- gram di periode kepemimpinan mereka yang kedua pun sudah disusun rapi. Program yang menjadi fokus adalah mengangkat kesejahteraan warga Surabaya.

HAL tersebut disampai kan oleh Risma saat me ngadakan pertemuan dengan media dalam rangka persiapan pelan tikan dan silaturah mi di Rumah Makan Handayani, kemarin siang. Risma yang tampak hadir menggunakan busana batik cokelat itu, me ngatakan bahwa ia mengucapkan terima kasih pada seluruh warga Surabaya yang sudah memberikan amanah pada mereka bedua. “Yang pertama, yang akan kami lakukan adalah berkenaan dengan program kita untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan warga Surabaya. Yang tentunya dilakukan dengan meningkatkan kualitas SDM,” tutur Risma.

Menurutnya, mereka akan banyak berkonsentrasi meningkatkan kualitas SDM terutama menyiapkan generasi muda dalam menghadapi era MEA. Dengan tujuan masyarakat Surabaya menda patkan akses ekonomi di Kota Surabaya. Selanjutnya, pasangan ini juga ingin fokus untuk membangun pendidikan Kota Surabaya. Caranya dengan membuka lebar peluang beasiswa untuk anak-anak Surabaya. Jika sebelumnya sudah ada beasiswa untuk pramugari dan pilot, kali ini mereka ingin banyak anak Surabaya yang menjadi dokter. “Bayangan kami, kami ingin melahirkan dokter-dokter dari Sura baya. Kurang lebih akan ada 75 anak, yang kami berikan kesempatan untuk kuliah di kedokteran. Nanti kalau di Surabaya sudah cukup banyak dokter bisa dikirim ke daerah lain yang membutuhkan tenaga dokter,” imbuh ibu dua anak ini.

Selain itu, Risma sendiri sudah banyak bertemu dengan perusahaan perusahaan untuk bisa diajak kerjasama dan membuka latihan latihan kerja. Dari pelatihan yang diberikan perusahaan ternama di Indonesia, Risma dan Whisnu ingin anak anak bisa mandiri dan bisa bekerja, bukan hanya sebagai pekerja sehingga bisa menjadi juragan di kotanya sendiri.

Masih dibidang pendidikan, Risma juga tengah memperjuangkan kewenangan pengelolaan pendidikan menengah yang sesuai Undang- Undang No 23 Tahun 2014 akan beralih menjadi kewenangan pemerintah provinsi. “Kami berharap SMA SMK bisa kami kelola, kami berharap tetap bisa memberikan fasilitasi seperti sebelumnya, termasuk pemberian BOPDA dan sekolah gratis,” tutur lulusan Arsitektur ITS ini.

Dijelaskan Risma, khusus untuk masalah pendidikan menengah itu, pihaknya sudah mengirimkan surat pada Presiden Jokowi. Ia ingin dalam peraturan pemerintah (PP) yang sampai saat ini sedang disusun, bisa memberikan kewenangan pemerintah kota untuk ikut mengelola. “Kami ingin nanti akan diatur di sana , upaya kami adalah mencari legal formal, sebab kalau misalkan kami memberikan fasilitas seperti sebelum nya apa ada jaminan di sekolah tidak ada tarikan atau pungutan,” imbuhnya.

Selanjutnya untuk masalah infrastruktur, Risma mengaku sudah mengambil langkah-langkah progresif. Seperti salah satunya ia sempat menemui Kementerian Perhubungan untuk memastikan realisasi trem di Surabaya. Pasalnya, pihaknya sudah mendapatkan kepastian bahwa awal tahun ini tender trem sudah dibuka oleh pemerintah pusat.

“Kira -kira pertengahan tahun ini sudah ada pemenangnya, sehingga bisa dipastikan bahwa akhir tahun ini sudah bisa dikerjakan,” tegas Risma. Selain itu, Risma juga siap melanjutkan pembangunan jalan lingkar luar barat (JLLB) dan lingkar luar timur (JLLT). Khususnya JLLB, yang akan mengoptimalkan fungsi pelabuhan Teluk Lamong. Di mana aksesnya dari Teluk Lamong sampai Jalan Raya Benowo. Begitu juga dengan penyelesaian jalan middle east ring road (MERR), Risma men janjikan tahun ini jalan tersebut bisa rampung. “Sebab masalah di jalan MERR karena banyak persil yang kepemilikannya itu tumpang tindih, jadi agar tersendat pembebasannya,” kata Risma.

sumber: Radar Surabaya 15 februari 2016

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun