Sore ini, saya menyempatkan diri untuk Gedung Djoeang 45 Solo. Sembari membuka beberapa literatur tentang gedung ini, baru saya tahu ternyata menyimpan sejarah yang cukup panjang.
Lokasi gedung ini terletak di sebelah timur Beteng Trade Center (BTC), tepatnya di Jalan Mayor Sunaryo, Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Awalnya, gedung ini didirikan oleh Belanda sebagai asrama militer dan sekolah. Pada masa kemerdekaan, gedung ini menjadi panti asuhan, markas kesatuan TNI, dan kantor pengurus Dewan Harian Cabang 45. Hal ini tampak terpampang jelas di bagian depan dengan nama Gedung Dewan Harian Cabang, Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kota Surakarta (DHC 45 Kota Surakarta).Â
Gedung ini telah dibuka untuk umum dan selesai direnovasi, meski masih ada perbaikan di sana-sini. Di taman depan, berdiri kokoh monumen bertuliskan Prasasti "Laskar Putri Indonesia Surakarta tanggal 11 Oktober 1945". Prasasti ini diresmikan oleh Menteri Sosial RI, Prof. Dr. Haryati Soebadio, pada Rabu, 1 Maret 1989. Isi prasastinya adalah nama-nama "Srikandi Kota Solo" yang terlibat dalam Medan Palagan, Pertempuran Semarang Selatan dan Semarang Timur.
Sebagai salah satu destinasi wisata, cagar budaya, dan situs bersejarah, gedung ini ditata dengan baik. Selain di dalam ruangan yang menampilkan beberapa foto "Serangan Umum Surakarta", Arsitektur bangunan Eropa nan eksotis, penerangannya temaram, patung-patung, kursi yang ditata rapi, ditambah Gelatoku tentu menjadi perpaduan klasik yang milenial. Datanglah sore hari kalau mau mengabadikan momen untuk diposting di media sosial dengan latar belakang yang ciamik. Selamat datang di kota Solo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H