Mohon tunggu...
Denis Fitzgerald
Denis Fitzgerald Mohon Tunggu... Freelancer - S1 Ilmu Komunikasi

Fresh graduates of President University. Just write what I see dan observe in everyday life. Also Japan's enthusiast (sorry if most of my posts are related to Japan). Basically, everything that seems interesting and tingles my attention.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Hanya Ingin Lahir

12 November 2018   16:38 Diperbarui: 12 November 2018   17:35 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalan kehidupan panjang dan berkelok

Tanda bahwa diri ini masih hasil ciptaan

Dan bukanlah Sang Pencipta

Lahir dengan keringat dan darah

Dari dua insan yang menjadi satu

Melihat dunia dengan jeritan dan air mata sebagai teman

Hangat dalam pelukan tangan jasmani

Yang mampu menghentikan aliran air mata 

Dan jiwa pemberontak dalam diri

Menanti saatnya untuk bebas

Namun,Bola Mata tidak mampu terbuka

Bibir tidak mampu bersenandung

Daun telinga hanya mampu menguncup

Rasa sakit tidak berarti apa-apa

Inikah dunia yang dijanjikan Sang Pencipta?

Tanpa sadar, tubuh ini sudah tercabik-cabik

Bermandikan air merah bak kain kesumba

Detak Jantungpun tak lagi kudengar

Kelam dan Suram menanti didepan

Hidup atau Mati, adakah perbedaan?

Ibunda, mengapa engkau menangis?

Rasa sakitku lebih mendalam dari rasa sakitmu

Sumpah serapah yang keluar dari bibirmu

Menjadi tanda penolakan terhadap tubuh mungilku

Air mata penyesalan tiadalah berguna

Ayahanda, kemanakah engkau pergi?

Meninggalkan Ibunda seorang diri

Menutupi segala kebejatanmu

Hanya menunggu hari penghakiman tiba

Untuk menelanjangkan dirimu seutuhnya

Aku hanya ingin dilahirkan

Melihat pelangi terbentang diatas kepalaku

Meraih mimpi di Tanah Perjanjian

Bersama dengan yang kukasihi

Hingga akhirnya kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa

Kini semuanya telah terkubur

Bersama tubuh dan impian yang sudah tercabik

Ayahanda dan Ibunda yang ingin kukenal dan kasihi

Kukirimkan doaku untuk kebahagian kalian

Dari Anakmu yang ingin dilahirkan

Ps*Maaf apabila kepanjangan dan terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun