Mohon tunggu...
Denis Fitzgerald
Denis Fitzgerald Mohon Tunggu... Freelancer - S1 Ilmu Komunikasi

Fresh graduates of President University. Just write what I see dan observe in everyday life. Also Japan's enthusiast (sorry if most of my posts are related to Japan). Basically, everything that seems interesting and tingles my attention.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Spring in Kyoto", Sepanjang Jalan Sakura

25 Februari 2018   23:34 Diperbarui: 5 September 2018   23:31 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada musim yang selamanya abadi. Semua akan mengalami perubahan layaknya roda kehidupan yang tidak pernah berhenti berputar. Begitu juga dengan warna bumi yang selalu berganti layaknya warna kehidupan disetiap harinya. Setiap musim yang berkunjung ke bumi akan selalu membawa hadiah tersendiri dan bisa dinikmati semua mahluk ciptaan Yang Maha Kuasa. Ada bagian bumi yang diberkahi dengan 2 musim, namun ada juga yang diberkahi dengan 4 musim. Bukan bermaksud untuk pilih kasih karena semuanya itu merupakan bagian dari rencana Sang Pencipta. 

Negri Matahari Terbit atau biasa disebut dengan Jepang dianugerahi 4 musim yang berbeda. Pemandangan Spring, Summer, Autumn, dan Winter di Jepang merupakan yang paling indah dan menjadi tujuan utama para wisatawan lokal maupun mancanegara.  Contohnya ketika kalender menunjukan akhir dari bulan Maret yang menjadi sebuah pertanda berakhirnya musim dingin di Jepang. Musim Dingin segera berganti Musim Semi dimana kehangatan menyambut awal dari kehidupan yang selama ini tertidur dibalik tumpukan selimut putih. Salah satu daerah di Jepang yang terkenal akan keindahan warna ditiap musimnya adalah Kyoto

Kyoto sebagai salah satu prefektur yang cukup terkenal di Jepang menawarkan berbagai hal menarik di tiap musimnya. Setiap musim menawarkan berbagai hal bernuansa tradisional yang berbeda-beda. Musim Semi dan Musim Gugur merupakan 2 musim favorit wisatawan dan juga waktu terbaik untuk berkunjung ke prefektur yang terkenal dengan budaya Geisha dan kuil yang tak terbilang jumlahnya. Menyambut awal musim semi di Kyoto juga berarti menyambut mekarnya bunga yang menjadi simbol negara Jepang. Ranting dan dahan yang sempat tertutup dari dunia luar mulai membuka diri dengan warna yang mampu menghangatkan kebekuan hati

Semua pasti mengenal bunga sakura yang sudah menjadi ciri khas negara Jepang . Fenomena Cherry Blossom wajib menjadi perhatian wisatawan apabila berkunjung ke Kyoto. Kelopak bunga Sakura yang bermekaran menghiasi prefektur Kyoto yang sebelumnya tertutup lapisan selimut putih nan dingin. Pada saat puncaknya, Kelopak Bunga Sakura tersebut akan berterbangan dan mewarnai langit Kyoto dengan warna merah muda dan putih layaknya penari Geisha yang menyambut para wisatawan dengan tarian lembut nan agung. 

 Kegiatan memandangi cherry blossom atau Hanami menjadi agenda wajib apabila berwisata ke Kyoto. Berbagai spot Hanami yang bertebaran di berbagai penjuru Kyoto membuat turis local maupun mancanegara kebingungan dalam mencari tempat yang tepat untuk menyaksikan serta mengabadikan fenoma Cherry Blossom di Kyoto. Namun jangan khawatir karena semua kekhawatiran tersebut dapat terjawab hanya dengan sebuah jalan biasa yang berlokasi di distrik Higashiyama, Kyoto.

jepang.panduanwisata.id
jepang.panduanwisata.id
The Philosopher's Path atau lebih dikenal dengan Tetsugaku no Michi, merupakan salah satu dari hanami spot terbaik di Kyoto untuk menyaksikan fenomena Cherry Blossom. Sekilas bahwa The Philosopher's Path hanyalah sebatas jalan biasa yang membentang dari Kuil Ginkakuji menuju Jembatan Nyakuoji sejauh 2 kilometer. 

Namun tak disangka bahwa jalan biasa ini menjadi tempat penting bagi seorang filsuf terkenal bernama Kitaro Nishida dari Universitas Kyoto yang namanya menjadi inspirasi dibalik sebutan The Philosopher's Path. Sambil berlatih meditasi, Kitaro Nishida berjalan sejauh 2 kilometer menuju Universitas Kyoto ditemani pemandangan yang berbeda di tiap musimya. Merah muda dan putih di Musim Semi sedangkan merah dan jingga di Musim Gugur.  Kedua musim ini merupakan waktu yang tepat untuk menikmati serta mengabadikan keindahan daripada The Philosopher's Path

Sejumlah 300 pohon bunga Sakura yang bermekaran disepanjang jalan membentuk sebuah terowongan indah yang didominasi oleh warna merah muda dan putih. Sangat cocok untuk dijadikan tempat honeymoon, selfie, tempat inspirasi ataupun sekedar mengagumi keindahan fenomena Cherry Blossom. The Philosopher's Path merupakan tempat yang patut dikunjungi apabila berada di Kyoto.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun