Sampah merupakan sisa buangan dari suatu produk maupun barang yang sudah tidak digunakan lagi, namun ditangan orang yang tepat sampah dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai bahkan mampu menghasilkan pundi-pundi uang.Â
Salah satu sampah yang dapat di daur ulang menjadi barang yang benilai tinggi bahkan mampu menghasilkan pundi-pundi rupih adalah sampah botol plastic dan bekas makanan ringan seperti bekas bungkus snack.Â
Menurut Hadi (2018) dalam Mukti dan Fitriani (2018), Timbulan plastik hanya 10-15% saja yang telah didaur ulang, 60-70% ditimbun di tempat pembuangan akhir, dan 15-30% belum terkelola sampai terbuang ke lingkungan terutama perairan seperti sungai, danau, pantai, dan laut.Â
Sampah plastik pada umumnya sulit untuk didegradasi dan mampu menyebabkan pencemaran lingkungan. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk dapat mengelola sampah plastic tersebut yaitu dengan ecobrick.
Ecobricks merupakan teknik pengelolaan sampah plastik terbuat dari botol-botol plastik bekas dan didalamnya diisi dengan berbagai sampah plastik higga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Sampah tersebut dapat kita olah menjadi hal yang bermanfaat dan juga dapat kita gunakan. Ecobricks dapat menjadi salah satu cara untuk mengelola sampah plastic yang awalnya tidak berguna dan tidak bernilai menjadi sebuah barang yang dapat memiliki kegunaan dan bernilai tinggi.
Salah satu sasaran tempat yang dapat mengelola sampah plastic tersebut yaitu di RW 03 Desa Ciluncat Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Dalam pengumpulan sampah warga yang ada di RW 03 itu dilakukan oleh Karang Taruna 03 yang selalu rutin dilaksanakan pada hari Kamis.Â
Dalam mengelola sampah warga RW 03 semua anggota Karang Taruna berkeliling ke setiap rumah warga untuk mengambil sampah dan juga iurannya, setelah itu sampah dikumpulkan di lapangan terbuka dan anggota Karang Taruna lainnya memilah dan memilih sampah sesuai dengan jenisnya masing-masing.Â
Terdapat banyak sampah botol plastik dan juga bekas makanan ringan setelah semua sampah tersebut dipilah dan dipilih. Sebelumnya Karang Taruna RW 03 hanya mengumpulkan sampah-sampah tersebut tanpa mendaur ulangnya menjadi hal yang dapat digunakan kembali namun pada akhirnua setelah diberikan pemahaman bahwa sampah plastik yang telah dikumpulkaan tersebut dapat di daur ulang menjadi barang yang berguna yaitu dengan cara ecobricks.Â
Ketua dan anggota Karang Taruna RW 03 bersemangat untuk membuat ecobricks karena menurut mereka dengan pengelolaan sampah plastik kita dapat menjadikan sampah yang tidak berarti itu menjadi hal yang dapat kita gunakan atau manfaatkan. Dengan memanfaatkan bahan bekas mampu disulap menjadi barang yang dapat digunakan.
Selain menjadi barang yang dapat digunakan, sampah juga mampu menjadi penghasil pundi-pundi rupiah. Salah satu aplikasi yang dapat menjadikan sampah menghasilkan pundi-pundi rupiah adalah aplikasi Greeny. Greeny merupakan bank sampah digital yang diluncurkan oleh PT Advis Media Digital dan dapat di akses oleh semua orang untuk menukarkan sampah menjadi uang.Â
Agar lebih jelas tentang aplikasi Greeny dapat mengunjungi jabarekspres.com. Namun yang mungkin disayangkan yaitu untuk cakupannya memang belum begitu meluas di setiap daerah di Jawa Barat, tetapi pemerintah dan juga pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan aplikasi Greeny selalu berusaha untuk senantiasa memperluas cakupan kinerja dari aplikasi tersebut agar setiap daerah di Jawa Barat dapat menggunakan aplikasi Greeny.Â