Zaman Kalasuba
Kalasuba adalah zaman stabilitas dan kemakmuran. "Namun saya agak berbeda sikap dalam mengantisipasi datangnya kalasuba. Kalasuba pasti akan tiba karena dalam setiap 'chaos' secara 'built in' ada potensi untuk stabil dan teratur," kata dia.    Tetapi kestabilan itu belum tentu baik untuk kelangsungan kedaulatan rakyat dan manusia  yang menjadi unsur penting untuk emansipasi kehidupan secara jasmani, rohani, sosial, intelektual dan budaya.   "Dalam sejarah, kita mengenal kenyataan bahwa setelah 'chaos' revolusi Perancis, lahirlah kestabilan pemerintahan Napoleon yang bersifat diktator. Tentu masih banyak lagi contoh semacam itu di tempat dan saat yang lain," katanya.
Zaman Kalatidha
Serat Kalatidha adalah karya Ranggawarsita yang paling terkenal karena didalam serat ini Ranggawarsita menyinggung tentang Zaman Edan. Lewat serat yangbernada amarah yang terpendam ini, nama Ranggawarsita menjadi bersejarah dibumi nusantara. Zaman Edan sebenarnya merupakan siklus sejarah yang akan selalu berulang setiap periode tertentu.15 Namun sebenarnya ungkapan Kalatidha atau zaman keraguan ini sudah ada sebelum Ranggawarsita menulis Serat Kalatidha. Ungkapan tersebut telah ada dalam Serat Centhini Jilid IV.
Kata-kata yang dipakai dalam Serat Centhini hampir tak ada bedanya dengan kata-kata yang dipakai Ranggawarsita dalam salah satu bait Serat Kalatidha. Jadi dalam hal ini, Ranggawarsita sekedar menulis ulang tentang 'zaman edan' sesuai dengan isi naskah Serat Centhini. Namun, Ranggawarsita juga memberikan tambahan beberapa bait syair sesuai perasaan hatinya.
Zaman Kalatidha merupakan zaman yang melukiskan tentang keadaan Zaman Gemblung. Zaman di mana manusia dihadapkan pada pilihan yang merepotkan. Sehingga Zaman Gemblung bisa diidentikkan zaman bingung atau zaman kegelapan. Pada zaman ini, keadaan negara sedang terpuruk karena tidak ada lagi yang memberi tauladan baik. Banyak yang meninggalkan norma-norma kehidupan. Orang-orang bijak terbawa arus zaman yang penuh keragu-raguan. Suasana mencekam karena dunia dipenuhi dengan masalah.
Hal ini tertuang dalam gubahan Ranggawarsita di Serat Kalatidha yang berbentuk tembang macapat:
Mangkya darajating praja, kawuryan wus sunyaturi
Rurah pahrehing ukara, karana tanpa palupi
Atilar silastuti, sujana sarjana kelu
Kalulun kalatidha, tidhem tandhaning dumadi