Mohon tunggu...
Deni Priandono
Deni Priandono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mensubsidi Kemacetan

2 Maret 2012   08:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:38 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk ilustrasi tambahan, pemakaian premium di Jakarta pada tahun 2008 sebanyak 3,5 milyar liter atau jika dikalikan Rp. 4.500,- nilainya sebesar Rp. 15,75 trilyun. Jadi kalau perkiraan perhitungan biaya macet di atas itu benar maka bisa separoh pemakaian BBM terbuang sia-sia karena kemacetan. Dan ini belum termasuk biaya produktivitas tenaga kerja yang hilang karena lama di jalan dan kelelahan serta kerusakan komponen kendaraan yang lebih lama dipakai dari yang seharusnya.

Seandainya pemerintah DKI dan Pusat serius menghilangkan kemacetan di Jakarta tentu subsidi BBM di APBN bisa ditekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun