Mohon tunggu...
Deni Priandono
Deni Priandono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Teknologi 4G, Sekali Kayuh 2, 3 Pulau Terlampaui

31 Desember 2010   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:06 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki abad 21, kemiskinan dan keterbelakang masih menghantuikehidupan manusia di bumi.Adalah tidak berperikemanusiaan mengabaikan nasib sebagian penduduk bumi dalam kondisi seperti itu. Oleh karena itukemudianPBB mengeluarkan programuntuk meningkatkan taraf hidup penduduk bumi yang tertinggal. Program ini memiliki 8 tujuan dan 21 target yang disebut dengan MDG (Millenium Development Goals) yang didukung oleh 192 negara dan 23 organisasi international . Program ini dimulai tahun 2000 dan dengan target-target yang harus dicapai pada tahun 2015.

Program-program MDG ini berfokus pada tiga bidang pembangunan manusia yaitu yang pertama pada meningkatkan modal manusia melalui peningkatan nutrisi, perawatan kesehatan seperti mengurangi kematian balita, kematian karena penyakit AIDS/HIV, malaria, turbeculosis, dan sebagainya, serta memperbaiki kesehatan reproduksi.Fokus kedua pada meningkatkan infrastuktur melalui penyediaan sarana untuk air bersih, energy dan teknologi informasi komunikasi moderen. Termasuk dalam fokus ini adalah meningkatkan hasil pertanian berdasarkan cara-cara yang tidak merusak lingkungan, meningkatkan infrastruktur transportasi dan menjaga kelestarian lingkungan. Fokus ketiga berkaitan dengan meningkatkan kondisi hak-hak sosial, politik dan ekonomi.

Produk sepertitelepon, komputer dan akses internet yang digolongkan sebagai produk ICT memiliki posisi yang unik. Produk ICT menjadi menjadi targetdalam MDG yang produknya harus ditingkatkan penggunaannya dalam masyarakat. Selain itu produk ICT juga dipakai sebagai alat untuk mensukseskan program MDG lainnya.

Sebagai produk, ICT menolong penggunanya untuk mengakses informasi, meningkatkan keberhasilan pendidikannya, menjaga hubungan sosial, meningkatkan partisipasi dalam komunitas atau pemerintahan, serta menghasilkan pendapatan untuk dirinya.Produk ICT menghubungan pengguna dengan dunia luas dengan alasan untuk kepentingan pribadi, bisnis, dan komunitas.Dalam kondisi darurat atau bencana alam, produk ICT terbukti dapat menyelamatkan banyak nyawa.Dampak produk ICT memang langsung dan nyata bagi pengguna dan komunitasnya, menghemat uang, dan menghemat waktu.

Target MDG untuk produk ICT dihitung dalam jumlah pelanggan telpon, jumlah penggunaan komputer pribadidan jumlah pengakses internet per 100 orang penduduk.Saat ini pengguna telepon seluler di Indonesia diperkirakan 180 juta orang atau sekitar 75 dari 100 orang. Untuk negara maju angka ini adalah 116 per 100 penduduk.Untuk Komputer dan akses Internet angka rata-rata untuk negara berkembang (termasuk Indonesia) masing-masing adalah 22,5 dan 15,8 untuk setiap 100 penduduk. Sedangkan negara maju Komputer 71, akses internet 65,5 per 100 penduduk. Menurut ITU (International Telecommunication Union), Indonesia pada tahun 2008 berada dalam urutan 107 dari 159 negara pada IDI (ICT Development Index).

Penggunaan ICT sebagai alat dapat meningkatkan akuntabilitas, transparansi, pelibatan warga, debat publik serta kepemilikan proses program pembangunan itu sendiri. Peralatan ICT membuat suatu organisasi menjadi efektif, efisien, mengikat anggotanya serta menghasilkan kerja berkualitas tinggi. Untk mencapai keberhasilan, peralatan ICT diintegrasikan dalam program secara strategis yaitu dengan mendefinisikan peran ICT dalam mencapai tujuan program, menyesuaikan dengan konteks lokal dan mencari peralatan yang sesuai.

Salah satu komponen ICT terpenting yang menjadi target MDG dan dapat menjadi alat keberhasilan program-program MDG lainnya itu adalah ketersediaan akses internet melalui jalur pita lebar (broadband). Indonesia dengan penduduk yang tersebar dengan kondisi daerah yang sulit, penggunaan kabeltelepon sebagai jalur internet sangat memerlukan biaya tinggi. Untuk mengatasi masalah itu, sekarang telah tersedia teknologi yang menggunakan radio telpon seluler sebagai penyalur datanya.Teknologi seluler terbaru itu disebut dengan teknologi seluler generasi ke -4 atau singkatnya4G.

Teknologi 4G menawarkan akses broadband hingga ke pelosok-pelosok dengan kemampuan menyalurkan data yang sangat besar hingga teoritis mencapai 100 Mbps. Artinya kita memiliki file dengan sebesar 1 CD (700 MB) maka untuk mengunduhnya hanya butuh waktu 56 detik. Jika memakai koneksi kecepatan 256Kbps akan membutuhkan waktu 6 jam 4 menit 35 detik. Bisa dibayangkan penghematan waktunya. Dengan kecepatan 4G, perkuliahan, pelatihan, diskusi , koordinasi dapat dilakukan secara tatap muka melalui internet.

Kita mengharapkan teknologi 4G segera dapat digelar di seluruh Indonesia. Salah satu operator telepon seluler terbesar yaitu XL telah melakukan uji coba teknologi 4G pada bulan Desember 2010 ini. Kita juga mengharapkan pemerintah bersama lembaga swadaya masyarakat dapat menggulirkan program-program MDG yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang terbaru ini. Karena selain mempercepat pencapaian target untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yg terkena program itu langsung, pemerintah dan lembaga swadaya dapat merangsang penyerapan atau penggunaan teknologi 4G di masyarakat. Dalam teori penyerapan teknologi di masyarakat dengan kurva berbentuk “S”-nya pemerintah dan lembaga swadaya dalam melaksanakan program MDP berada dalam posisi “early adopter” . Melalu proses kontak dengan orang banyak, orang akan melihat keuntungan, resiko, biaya investasi yang akan terus menurun sesuai skala ekonomis teknologi4G. Pembentukan “early adopter” yang dipaksakan ini kemudian dapat segera menarik penyerap teknologilebih banyak lagi ditahap “early majority”.

Dalam tulisan ini kita lihat teknologi ICT khususnya teknologi 4G sebagai target program MDG untuk meningkatkan penggunaan pita lebar (broadband) internet hingga ke pelosok dan pemanfaatannya sebagai alat atau sarana bagi kesuksesan program-program MDG lainnya.Dalam pelaksanaan program MDG, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dapat menjadi penarik gerbong penyerapan dan pemanfaatan teknologi 4G yang lebih luas yang akan menciptakan peluang-peluang baru ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun