Mohon tunggu...
denintaibtisaamahfibriani
denintaibtisaamahfibriani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa s1 uin walisongo semarang

Saya menyukai literasi dan sastra. Disitu saya bisa mengepresikan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Satu Kata Dapat Membuka Jalan ke Neraka?

7 Desember 2024   08:13 Diperbarui: 7 Desember 2024   08:26 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menganggap remeh perkataan yang keluar dari mulut kita. Padahal, Islam telah mengajarkan bahwa kata-kata memiliki konsekuensi besar, baik di dunia maupun di akhirat. Sebuah hadis Rasulullah SAW mengingatkan, "Sesungguhnya seorang hamba berkata dengan satu kata yang tidak ia pikirkan, tetapi menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan." (HR. Tirmidzi).

Hadis ini memberikan peringatan bahwa ucapan kita bukan sekadar hal ringan. Setiap kata yang terucap memiliki potensi kebaikan atau keburukan. Bahkan, satu kata saja yang salah bisa menjadi penyebab kehancuran, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana satu kata bisa menjadi jalan kita ke neraka dan bagaimana mencegah hal tersebut.

Mengapa Satu Kata Bisa Berbahaya?

  1. Mengandung Kebohongan atau Fitnah
    Salah satu dosa besar yang berkaitan dengan ucapan adalah berbohong atau memfitnah. Fitnah, bahkan lebih kejam daripada pembunuhan, dapat merusak reputasi seseorang dan memecah belah masyarakat. Sebuah kebohongan kecil yang kita anggap sepele bisa menyebar luas dan membawa kerusakan besar.

  2. Menyakiti Perasaan Orang Lain
    Ucapan kasar, hinaan, atau cemoohan dapat meninggalkan luka mendalam pada hati orang lain. Allah SWT melarang umat-Nya untuk saling menghina, seperti dalam firman-Nya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain..." (QS. Al-Hujurat: 11). Kata-kata yang menyakitkan tidak hanya merusak hubungan antar manusia tetapi juga mencatatkan dosa bagi pelakunya.

  3. Melanggar Etika Berbicara
    Kadang, kita berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu. Perkataan yang sia-sia, bercanda secara berlebihan, atau berbicara dengan niat buruk bisa saja menyinggung aturan agama. Dalam Islam, menjaga lisan adalah bentuk ibadah. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).

Cara Mencegah Dosa Lisan

  1. Berpikir Sebelum Berbicara
    Sebelum mengucapkan sesuatu, tanyakan pada diri sendiri: apakah ucapan ini bermanfaat? Apakah ucapan ini akan menyakiti orang lain? Jika jawabannya meragukan, lebih baik diam.

  2. Biasakan Berdzikir dan Mengucapkan Hal Baik
    Daripada membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat, lebih baik memperbanyak dzikir atau berbicara tentang ilmu yang mendekatkan kita kepada Allah. Ucapan yang baik tidak hanya bernilai pahala tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain.

  3. Menghindari Gosip dan Fitnah
    Allah SWT sangat membenci perbuatan menggunjing atau gosip. Dalam QS. Al-Hujurat ayat 12, Allah berfirman, "...Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik..."

  4. Meminta Maaf Jika Bersalah
    Jika kita tanpa sengaja menyakiti orang lain melalui ucapan, segeralah meminta maaf. Dengan demikian, kita menghindari dosa yang berkelanjutan dan memperbaiki hubungan antar sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun