Gerakan 10 ribu langkah per hari saat ini terdengar dimana-mana. Tapi benarkah kita butuh sebanyak itu?
Salah satu teman saya pernah membagikan pencapaian langkah hariannya yang melebihi 5 ribu langkah dalam sehari. Ia memiliki target 10 ribu langkah per hari. Tujuannya, agar ia tetap sehat dan bugar dengan melakukan olahraga sederhana, yaitu jalan kaki.
Target 10 ribu langkah per hari sebenarnya sudah sejak lama digaungkan. Saya lupa entah darimana awalnya. Kalau tidak salah, semua bermula dari sebuah iklan susu tinggi kalsium.
Di internet juga banyak bermunculan artikel mengenai manfaat memaksimalkan jalan kaki hingga 10 ribu langkah per hari. Kampanye ini diklaim sebagai salah satu solusi mudah untuk menjaga kesehatan tubuh.
Hipppocrates, seorang filsuf Yunani, memang pernah mengatakan bahwa obat terbaik bagi manusia adalah berjalan kaki. Tapi apakah benar harus sampai 10 ribu langkah sehari?
Berawal dari iklan
Berjalan kaki 10 ribu langkah per hari sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah.
Jika melirik kembali ke sejarahnya, slogan 10 ribu langkah per hari ini berawal dari sebuah iklan pedometer (alat penghitung langkah kaki) di Jepang yang memanfaatkan momen Olimpiade Tokyo 1964.
Alat ini disebut manpo-kei, yang jika diterjemahkan secara sederhana berarti "pengukur 10 ribu langkah".
Sejak saat itu, angka 10 ribu menjadi ikonik karena mudah diingat. Aktivitas berjalan kaki seringkali dikaitkan dengan angka 10 ribu. Angka tersebut seolah-olah menjadi standar target langkah kaki harian.
Benarkah perlu 10 ribu langkah?
Meskipun angka 10 ribu langkah tidak memiliki dasar ilmiah yang empiris, beberapa penelitian pernah dilakukan untuk menguji pengaruh banyaknya langkah berjalan kaki terhadap kesehatan.