Bagi yang pertama kali melintas ke daerah Kuningan, Jawa Barat, pasti akan agak heran melihat pemandangan kios-kios pedagang oleh-oleh di pinggir jalan. Alih-alih makanan khas yang mereka lihat, tersusun rapi ember-ember hitam dengan berbagai ukuran.
Jangan kira ember hitamlah oleh-olehnya. Lihat ke dalamnya, maka kamu akan menemukan penganan unik khas Kota Kuda, tape ketan namanya.
Bukannya di daerah lain juga ada tape ketan?
Memang, tape ketan bukan satu-satunya milik Kota Kuningan. Bagi yang sering menjelajah sana sini pasti pernah berjumpa dengan tape ketan khas daerah lain, seperti Magelang, Jember, dan Bali.Â
Meski begitu, tape ketan khas Kuningan memiliki ciri yang membedakannya dengan produk tape ketan lain. Ada dua hal yang menjadi keunikannya, yaitu bungkus daun jambu air dan kemasan ember hitam.
Tape ketan khas Kuningan awalnya hanya diproduksi untuk keperluan rumahan saja. Biasanya tape ketan disajikan pada acara keluarga dan hari-hari raya.Â
Lama kelamaan permintaan semakin meluas dan akhirnya dimulailah kegiatan pemasaran hingga bisa dikenal oleh para konsumen.
Tape ketan khas Kuningan dibuat dari beras ketan putih yang difermentasi dengan ragi. Proses pengolahannya dapat berbeda-beda tergantung perusahaan mana yang memproduksinya. Mereka umumnya memiliki resep tradisional turun temurun.
Beras ketan yang telah diolah dan diberi ragi kemudian dibungkus dengan daun jambu air. Daun jambu air memberikan rasa manis yang khas pada tape. Selanjutnya tape dikemas ke dalam ember.
Sebetulnya tape ketan khas Kuningan tidak hanya dikemas dalam ember hitam. Ada varian kemasan lain seperti kotak plastik dan kardus yang lebih ekonomis. Tak perlu khawatir soal rasanya. Kemasan mana pun kualitasnya tetap sama.