Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara Mengelola Waktu Luang dengan Efektif Menurut Laura Vanderkam

5 September 2024   06:00 Diperbarui: 5 September 2024   06:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu adalah salah satu sumber daya paling berharga yang kita miliki, namun sering kali kita merasa tidak pernah memiliki cukup waktu untuk melakukan semua hal yang ingin kita lakukan. Inilah yang menjadi perhatian Laura Vanderkam, seorang ahli manajemen waktu yang terkenal. 

Dalam banyak presentasi dan bukunya, Vanderkam berbagi wawasan tentang cara orang dapat mengendalikan waktu mereka dan memprioritaskan apa yang benar-benar penting dalam hidup mereka. Banyak dari kita memiliki pandangan yang keliru tentang manajemen waktu. Vanderkam menawarkan perspektif baru tentang bagaimana kita bisa menggunakan waktu dengan lebih efektif dan bijaksana.

Laura Vanderkam menyadari bahwa banyak orang memiliki asumsi yang salah tentang dirinya sebagai ahli manajemen waktu. Banyak yang mengira bahwa ia selalu tepat waktu dan memiliki berbagai trik untuk menghemat waktu. Namun, kenyataannya, Vanderkam bukanlah seorang yang obsesif dengan waktu. 

Menurutnya, masalah manajemen waktu tidak seharusnya berfokus pada bagaimana menghemat beberapa menit dengan cara-cara yang remeh, seperti meminimalkan penggunaan microwave atau mempercepat saat menonton iklan di TV. Pendekatan semacam ini, menurutnya, hanya akan membuat kita kehilangan fokus pada tujuan yang lebih besar.

Vanderkam percaya bahwa strategi umum yang sering direkomendasikan untuk "menghemat waktu" sebenarnya kurang efektif karena tidak melihat gambaran yang lebih besar. Misalnya, menghemat waktu dengan tidak memasak makanan sendiri mungkin memberikan kita beberapa menit tambahan setiap harinya, tetapi apakah waktu yang dihemat tersebut benar-benar digunakan untuk sesuatu yang lebih berarti? Vanderkam menekankan pentingnya memikirkan kembali bagaimana kita menggunakan waktu kita, bukan hanya berfokus pada penghematan kecil, tetapi lebih pada apa yang ingin kita capai dalam hidup.

Salah satu konsep menarik yang diangkat Vanderkam adalah tentang sifat elastis waktu. Waktu sebenarnya bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan prioritas kita. Ia memberikan contoh dari seorang wanita yang sangat sibuk yang, meskipun memiliki jadwal yang padat, masih bisa menemukan waktu tujuh jam dalam seminggu untuk menangani banjir di ruang bawah tanahnya. Kasus ini menunjukkan bahwa ketika ada prioritas yang mendesak, kita mampu menemukan waktu untuk menanganinya. Jika kita memperlakukan prioritas kita seolah-olah mereka adalah keadaan darurat, maka waktu akan menyesuaikan dengan sendirinya.

Vanderkam juga menyarankan kita untuk mengubah cara kita berbicara tentang waktu. Alih-alih mengatakan, "Saya tidak punya waktu," cobalah menggantinya dengan "Itu bukan prioritas." Perubahan sederhana dalam bahasa ini bisa membantu kita menyadari bahwa alokasi waktu sebenarnya lebih banyak tentang prioritas daripada kekurangan waktu. Misalnya, jika seseorang mengatakan bahwa mereka tidak punya waktu untuk berolahraga, mungkin yang sebenarnya terjadi adalah berolahraga bukanlah prioritas bagi mereka saat ini. Dengan cara ini, kita bisa lebih jujur pada diri sendiri tentang bagaimana kita memilih untuk menggunakan waktu kita.

Untuk membantu kita lebih efektif dalam mengelola waktu, Vanderkam memberikan beberapa strategi praktis. Pertama, ia menyarankan kita untuk mendefinisikan prioritas kita. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menulis ulasan kinerja masa depan untuk diri kita sendiri, seolah-olah kita sedang melihat kembali satu tahun yang sangat sukses. 

Dalam ulasan ini, kita bisa mengidentifikasi tiga hingga lima pencapaian utama yang membuat tahun tersebut terasa sangat berhasil. Strategi yang sama bisa diterapkan pada kehidupan pribadi dengan menulis surat liburan keluarga masa depan yang merayakan pencapaian dan pengalaman kita sepanjang tahun.

Setelah kita menetapkan prioritas kita, langkah selanjutnya adalah memecah tujuan tersebut menjadi langkah-langkah yang lebih mudah diatur. Untuk setiap tujuan, kita perlu mengidentifikasi langkah-langkah spesifik yang diperlukan untuk mencapainya, seperti mendaftar untuk perlombaan atau menjadwalkan waktu untuk aktivitas tertentu. Setelah itu, rencanakan langkah-langkah ini ke dalam jadwal mingguan kita dan perlakukan mereka sebagai janji yang tidak dapat dinegosiasikan. Dengan cara ini, kita memastikan bahwa kita benar-benar mengambil tindakan untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun