Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Bumi di Ambang Titik Kritis: Mengapa Perubahan Iklim Butuh Tindakan Segera

16 Agustus 2024   14:28 Diperbarui: 16 Agustus 2024   14:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa depan planet kita berada di titik kritis, dan ini adalah topik yang sangat penting untuk dipahami, terutama oleh generasi muda yang akan mewarisi bumi ini. Johan Rockstrm, seorang ilmuwan terkemuka di bidang perubahan iklim, membahas tentang titik-titik kritis dalam sistem iklim Bumi yang jika dilampaui, dapat mengakibatkan perubahan yang tak dapat dibalikkan. Uraiannya menyadarkan kita betapa gentingnya situasi ini dan mengapa tindakan segera sangat diperlukan untuk mencegah dampak buruk yang lebih besar.

Pertama-tama, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan "titik kritis" dalam konteks perubahan iklim. Titik kritis ini adalah ambang batas atau threshold dalam sistem iklim yang, jika dilampaui, dapat menyebabkan perubahan besar dan tiba-tiba dalam keadaan lingkungan global kita. Contohnya adalah mencairnya lapisan es di Greenland atau kutub, yang dapat memicu kenaikan permukaan laut secara drastis. Ketika ambang batas ini terlewati, sistem alam tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya dan bisa menyebabkan kerusakan yang tak dapat dipulihkan.

Rockstrm menjelaskan bahwa sistem iklim bumi seperti sebuah jaring yang sangat kompleks, di mana setiap bagian saling terhubung. Jika salah satu bagian dari jaring ini rusak, maka seluruh sistem bisa terpengaruh. Salah satu contohnya adalah hutan Amazon, yang sering disebut sebagai "paru-paru dunia" karena kemampuannya menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar. Namun, jika hutan ini terus-menerus ditebang dan mengalami kekeringan, ia bisa mencapai titik kritis di mana tidak lagi mampu berfungsi sebagai penyerap karbon, melainkan menjadi sumber karbon, yang justru memperburuk pemanasan global.

Rockstrm juga menyoroti pentingnya memahami bahwa perubahan kecil sekalipun bisa memiliki efek yang sangat besar pada sistem iklim. Misalnya, kenaikan suhu global rata-rata sebesar 1-2 derajat Celcius mungkin terdengar kecil, tetapi dampaknya bisa sangat signifikan. Kenaikan ini bisa menyebabkan pencairan es di Antartika, yang akan berkontribusi pada kenaikan permukaan laut dan mengancam jutaan orang yang tinggal di wilayah pesisir. Selain itu, kenaikan suhu ini juga bisa memicu peristiwa cuaca ekstrem seperti badai yang lebih kuat, kekeringan yang lebih parah, dan gelombang panas yang lebih sering.

Menurut Rockstrm, kita saat ini berada dalam situasi yang sangat kritis, di mana tindakan yang diambil dalam beberapa dekade mendatang akan menentukan nasib planet ini. Jika kita tidak segera mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi ekosistem penting seperti hutan hujan, kita bisa melewati titik-titik kritis ini dan masuk ke dalam fase yang disebut "perubahan iklim tak terbalikkan". Fase ini berarti kita akan mengalami perubahan iklim yang sangat ekstrem dan sulit untuk dikendalikan.

Namun, bukan berarti semua harapan telah hilang. Rockstrm juga berbicara tentang kemungkinan kita untuk tetap menjaga bumi dalam keadaan stabil jika kita bertindak sekarang. Dia mengajak semua orang untuk mengambil bagian dalam upaya global ini, dari mengurangi penggunaan energi fosil hingga melindungi hutan dan lahan basah. Rockstrm menekankan bahwa langkah-langkah kecil yang diambil oleh individu juga bisa memberikan dampak yang besar jika dilakukan secara kolektif. Misalnya, mengurangi konsumsi daging dan beralih ke pola makan yang lebih ramah lingkungan, bisa membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan.

Selain itu, Rockstrm juga mengingatkan bahwa inovasi dan teknologi bisa memainkan peran besar dalam menghadapi tantangan perubahan iklim ini. Dari energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, hingga teknologi untuk menangkap dan menyimpan karbon, ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim. Namun, hal yang paling penting adalah bagaimana kita bisa membuat keputusan politik dan kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi ini dan memastikan bahwa mereka digunakan dengan cara yang benar.

Salah satu hal yang ditekankan oleh Rockstrm adalah pentingnya kerjasama global dalam mengatasi perubahan iklim. Mengingat bahwa masalah ini bersifat global dan dampaknya dirasakan oleh semua negara, tidak ada satu negara pun yang bisa mengatasi tantangan ini sendirian. Oleh karena itu, kerjasama internasional dalam bentuk perjanjian iklim seperti Perjanjian Paris sangat penting untuk memastikan bahwa setiap negara berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi bumi kita.

Di sisi lain, Rockstrm juga mengingatkan kita bahwa tindakan yang diambil saat ini tidak hanya akan mempengaruhi kehidupan kita, tetapi juga kehidupan generasi mendatang. Generasi muda yang sekarang masih duduk di bangku sekolah akan menjadi pemimpin di masa depan, dan merekalah yang akan merasakan dampak terbesar dari apa yang kita lakukan hari ini. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami betapa pentingnya perubahan iklim dan mengambil peran aktif dalam melindungi planet kita.

Sebagai kesimpulan, pesan utama yang ingin disampaikan oleh Johan Rockstrm adalah bahwa kita saat ini berada di persimpangan jalan. Pilihan yang kita buat dalam beberapa tahun ke depan akan menentukan apakah kita bisa mencegah perubahan iklim yang tak terbalikkan atau tidak. Titik-titik kritis yang dijelaskan oleh Rockstrm adalah pengingat bahwa alam memiliki batasan, dan jika kita tidak berhati-hati, kita bisa melewati batasan tersebut. Namun, dengan tindakan yang tepat dan kerjasama global, kita masih memiliki kesempatan untuk menjaga bumi tetap stabil dan layak huni bagi semua makhluk hidup.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua, termasuk generasi muda, untuk memahami isu ini dan mengambil tindakan sekarang. Kita tidak bisa menunggu lagi. Setiap tindakan kecil, mulai dari mengurangi jejak karbon hingga mendukung kebijakan ramah lingkungan, bisa memberikan dampak yang signifikan. Masa depan bumi ada di tangan kita, dan tanggung jawab untuk menjaga planet ini tetap layak huni adalah milik kita semua. Mari kita bersama-sama mengambil langkah yang benar untuk melindungi bumi kita sebelum terlambat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun