Mohon tunggu...
Deni Kurnia
Deni Kurnia Mohon Tunggu... Guru - Guru, blogger, dan Youtuber

Saya adalah seorang pembelsjar, tak lebih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyambut Kurikulum Deep Learning: Lebih Ringan tapi Bermakna

9 November 2024   09:19 Diperbarui: 9 November 2024   09:37 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Pendidikan Indonesia bersiap memasuki babak baru! Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah baru saja memperkenalkan Kurikulum Deep Learning yang bertujuan menghadirkan pembelajaran yang lebih fokus dan menyenangkan. Menteri Abdul Mu'ti berharap konsep kurikulum baru ini dapat meringankan beban materi sambil menekankan kualitas pemahaman.Kurikulum Deep Learning dibangun di atas tiga prinsip utama: mindful, meaningful, dan joyful. 

Mindful, atau kesadaran penuh, berarti setiap guru perlu memahami perbedaan gaya belajar siswa. Alih-alih menerapkan cara belajar yang seragam, guru diminta untuk menghargai perbedaan karakter dan kebutuhan masing-masing siswa, serta memfasilitasi mereka untuk berpikir lebih mendalam.

Di sisi lain, meaningful berfokus pada pembelajaran yang relevan. Abdul Mu'ti mengingatkan bahwa pelajaran akan lebih mudah dipahami jika dikaitkan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa. Contohnya, matematika bisa diterapkan dalam situasi kehidupan nyata yang siswa alami setiap hari, sehingga pelajaran bukan hanya teori semata.

Joyful adalah prinsip ketiga yang ditekankan dalam kurikulum ini, yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 

Guru diharapkan lebih kreatif dalam menyampaikan materi, membuat kelas lebih hidup, dan menjadikan belajar sebagai pengalaman yang positif. Dengan suasana yang penuh semangat ini, siswa diharapkan merasa nyaman dan lebih bersemangat untuk belajar.

Melalui Kurikulum Deep Learning, Kementerian Pendidikan ingin memastikan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang mendalam namun tidak terasa membebani. Dengan dukungan guru yang kreatif dan fleksibel, kita berharap pembelajaran di sekolah menjadi lebih menarik dan bermanfaat bagi generasi masa depan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun