Bicara tentang kopi bisa berjilid-jilid jika dibukukan. Karena kopi memang menarik untuk dikulik. Tak hanya bagi si penikmat kopi itu sendiri. Tapi juga bagi mereka yang tidak terlalu mengenal kopi. Saya salah satunya.
Aksara Institute mengadakan kegiatan terkait kopi, saya langsung kepincut. Padahal saya bukan penikmat kopi. Mendalami Jurnalisme Melalui Kopi. Demikian tajuk yang terpampang di flyer acara. Kopi itu sendiri saja sudah menarik untuk dibahas. Ini melalui jurnalisme. Lebih menantang lagi menurut saya.
KetikaMaka tanpa pikir panjang saya langsung mendaftar untuk turut serta dalam acara tersebut. Dua teman yang saya colek untuk turut serta rupanya tertarik juga. Jadilah kami bertiga mengikuti Kelas Literasi Media yang diadakan oleh Aksara Institute.
jurnalistik. Pendirinya para senior di harian ibukota. Jadi memang orang-orang yang kompeten dibidangnya. Saya termasuk angkatan pertama alias yang awal. Sebelum berganti nama menjadi Kelas Literasi Media.
Oiya, untuk diketahui. Aksara Institute adalah komunitas yang konsen mengajarkan tentang seluk beluk duniaBertempat di perpustakaan Kemendikbud, saya bersama dua teman Kompasianer begitu antusias menantikan acara ini. Mendalami Jurnalisme Melalui Kopi. Narasumber yang dihadirkan adalah seorang guru, barista dan singer yaitu Fachry Arafat.
Sebagai seorang barista, mas Fachry mengenalkan kepada peserta yang hadir tentang seluk beluk kopi dan cara pembuatannya. Tiga bungkus kopi dari daerah berbeda juga dibawanya untuk dikulik. Jadi tak hanya diseduh. Dari tiga bungkus kopi tersebut sudah bisa dijadikan berita loh.
Selanjutnya proses menyeduh kopi. Para peserta dikenalkan juga dengan alat-alat yang dipergunakan dalam proses penyeduhan kopi. Dari sini kita juga sudah bisa membuat berita. Tentang apa saja alat yang dibutuhkan untuk membuat kopi. Berapa rate harga dari peralatan tersebut.
Sementara dari biji kopi itu sendiri, kita juga bisa mengulik banyak hal. Mulai dari perkebunan kopinya, petaninya, kualitas biji kopi dan daerah penghasil kopi. Selanjutnya bisa melebar lagi mengenai profesi barista, tentang kopi sachet serta kedai kopi dan pedagang kopi keliling.Â
Wah, luas sekali ya cakupannya. Waktu dua jam yang disiapkan terasa kurang. Karena masih banyak hal yang ingin ditanyakan. Akhirnya bahasan tentang kopi harus disudahi.
Kami foto bersama untuk mengabadikan momen. Ini sekaligus temu kangen bagi saya dengan para mentor yang sudah lama tidak berjumpa. Terima kasih Aksara Institute. Terima kasih mas Fachry Arafat sudah berbagi ilmu. (Denik)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H