Frozen food dan makanan kaleng merupakan bahan makanan yang wajib masuk daftar belanjaan setiap bulannya. Meski frozen food dan makanan kaleng disinyalir bukanlah makanan sehat. Namun situasi dan kondisi saat ini membuat kita tidak bisa lepas dari yang namanya frozen food.
Bagaimana tidak? Dengan adanya stok frozen food dan makanan kaleng di rumah, kita tidak perlu repot-repot menyiapkan bumbu masak lalu mengolah masakan untuk sarapan atau bekel ke sekolah dan ke kantor. Cukup mengeluarkan frozen food lalu memasaknya sesuai petunjuk.Â
Praktis, mudah, dan cepat. Begitu yang umumnya terjadi di kehidupan masyarakat sehari-hari. Terutama masyarakat perkotaan yang setiap harinya harus berkejaran dengan waktu. Namun perilaku umum tersebut tidak berlaku dalam keluarga saya. Apalagi sewaktu ibu masih ada.
Ibu rela bangun sebelum ayam berkokok demi menyiapkan masakan fresh buat kami. Walaupun sekadar tumis kangkung dan tempe goreng, menurut ibu itu lebih sehat ketimbang frozen food atau makanan kaleng. Memang benar sih. Namun konsekwensinya harus bisa bangun lebih awal.
Begitu ibu tiada, kebiasaan tersebut sudah otomatis terbawa. Tapi stok makanan kaleng harus tetap ada untuk berjaga-jaga kalau kesiangan. Jadi tidak perlu repot-repot meracik bahan makanan untuk di masak. Adapun stok makanan kaleng yang biasa saya simpan adalah sarden.Â
Saya penyuka ikan. Jadi cocoklah untuk saya stok di rumah. Biasanya menu sarden menjadi andalan saya saat bulan Ramadan. Sarden menu paling cepat dan praktis untuk sahur. Sementara untuk hari-hari biasa saya jarang masak sarden.Â
Paling ketika merasa kangen makan sarden barulah saya mengolahnya. Menu andalan saya namanya Sarden Asam Manis. Sarden itu kan terkenal akan amisnya. Nah, untuk mengatasi hal tersebut perlu menggunakan trik.Â
Caranya sebagai berikut:
1 . Siapkan sarden ukuran kecil atau besar
2 . Siapkan daun bawang, tomat, bawang merah dan bawang putih. (Iris tipis-tipis lalu tumis)
3 . Siapkan jamur penyedap, garam secukupnya dan kecap manis.