Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengenal "Budi Pekerti" Lewat Film Budi Pekerti

27 Maret 2024   18:02 Diperbarui: 27 Maret 2024   18:04 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budi Pekerti. Film terakhir yang saya tonton di tahun 2023. Setelahnya belum ada lagi film layar lebar lain yang saya tonton sampai sekarang. Sampai bulan ke-3 di tahun 2024. 

Budi Pekerti. Film yang masuk list "wajib" untuk ditonton. Alasan pertama, para pemainnya kesukaan semua. Sha Ine Febriyanti sejak ia jadi model majalah remaja sudah saya kagumi. 

Angga Yunanda sejak ia bermain dalam sinetron televisi sudah mencuri perhatian gaya aktingnya. Dwi Sasono, sudah tak diragukan lagi aktingnya. Aktingnya di series Tetangga Masa Gitu sangat dinantikan oleh pemirsa televisi.

Prilly Latuconsina, wah apalagi aktris satu ini. Sukses dalam sinetron Ganteng-ganteng Serigala, namanya terus bersinar lewat akting memukau dibeberapa film layar lebar. Jadi secara kualitas, para pemainnya tidak perlu diragukan.

Budi Pekerti. Film yang ditulis dan disutradarai oleh orang yang sama. Yakni Wregas Bhanuteja. Bagi saya ini menarik. Ketika penulis skenario bertindak sebagai sutradara pula. Karakter yang diinginkan terhadap para pemain lebih dapat rohnya.

Budi Pekerti. Film dengan ide cerita yang menarik. Mengambil tema kondisi yang terjadi saat ini. Bagaimana orang-orang nyaris tak bisa jauh dari yang namanya gagdet. Tentu ada efek yang ditimbulkan. 

Nah, efek baik dan buruk inilah yang coba diceritakan lewat film Budi Pekerti. Bagaimana karir seseorang. Kehidupan sebuah keluarga bisa hancur dan berantakan gara-gara media sosial.

Adalah bu Prani (Sha Ine Febriyanti) yang seorang guru BK menjadi bulan-bulanan netizen, hanya karena perselisihan yang terjadi di sebuah pasar kemudian direkam oleh seseorang tak dikenal, lalu disebarluaskan tanpa tahu duduk persoalan sebenarnya.

Video rekaman yang sepotong-potong tersebut justru memperlihatkan perilaku bu Prani yang menurut netizen tak pantas sebagai seorang guru. Dari sini permasalahan muncul sampai ke ranah hukum. Karir anak-anak ikut hancur imbas kasus tersebut.

Dari sini penonton seperti disentil. "Noh, gara-gara jari elo yang asal rekam terus upload di medsos bisa berakibat fatal."

Pembelajaran yang didapat, hendaknya bijak bermedsos. Ada budi pekerti yang mestinya diterapkan dalam bermedia sosial. Mestinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun