"Perasaan aku enggak beli macam-macam deh. Kenapa uangnya habis ya belum akhir bulan?" keluh seorang teman.
"Ya, coba diingat-ingat. Beli apa saja bulan ini?"
"Enggak beli apa-apa kok."
"Enggak mungkin. Coba deh. Waktu itu kan beli ini sama aku. Terus..."Â
Saya rinci pengeluaran si kawan saat jalan bersama saya. Karena bersama jadi saya ingat apa saja yang sudah ia beli. Entah yang ia pergi sendiri tanpa saya.
"Waktu jalan sama aku aja udah ketahuan nih sekian ratus buat beli segala macam. Coba yang jalan sendiri apa aja uang dibeli," kata saya.
Setelah diingat-ingat lagi barulah ketahuan dengan jelas. Untuk apa saja pengeluaran si kawan sampai habis-habisan sebelum akhir bulan.
"Makanya catat di buku biar ketahuan. Aku gitu sih. Punya buku khusus yang isinya pemasukan dan pengeluaran tiap bulannya."
Awalnya si teman menganggap remeh. Tapi begitu dilihatnya buku kecil saya baru ia merasa memerlukannya juga.
"Kayaknya harus kayak gini juga deh biar ketahuan pengeluaran selama sebulan."
Memang benar. Meski sudah ada posnya masing-masing untuk pengeluaran tiap bulan. Tapi yang namanya pengeluaran tak terduga justru bisa membengkak kalau tidak direm atau dicatat.