Festival Literasi Jakarta 2023 memasuki hari terakhir. Acara tersebut sudah berlangsung sejak tanggal 8-12 September. Tujuan diselenggarakannya acara tersebut guna merayakan Hari Literasi Internasional. Juga mendukung Jakarta sebagai City of Literature.
Beragam kegiatan dihadirkan dalam Festival Literasi Jakarta. Mulai dari bazar buku murah, perpustakaan keliling, workshop literasi, talk show literasi, musikalisasi puisi, panggung seni, dan giat komunikasi. Dalam giat komunitas selain menampilkan pameran dari tiap-tiap komunitas yang terlibat. Ada aksi panggung juga yang ditampilkan dari tiap komunitas tersebut.
Komunitas yang terlibat antara lain Forum Lingkar Pena Jayakarta, Komunitas Perempuan Berkebaya, Jukie & Friends, KETAPELS dan masih banyak lagi. FLP Jayakarta tampil dengan Pembacaan Cerpen, Komunitas Perempuan Berkebaya menampilkan tutorial cara mengenakan kain dan kebaya. Semacam itulah aksi panggung yang ditampilkan dari tiap-tiap komunitas.
Bagaimana dengan KETAPELS?
Komunitas Kompasianer TangSel Plus sejak awal ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Meski dari komunitas yang berbasis penulis, tapi KETAPELS tidak ingin menyuguhkan sesuatu yang pada umumnya para penulis lakukan. Seperti bedah buku atau workshop literasi dan sejenisnya.
KETAPELS ingin menyuguhkan sesuatu yang sifatnya menghibur tapi tidak keluar dari zona literasi. Tetap ada benang merah dari apa yang ditampilkan. Maka muncullah Kabaret KETAPELS. Sebuah drama musikal parodi yang tema pementasannya diambil dari cerita rakyat legenda Tangkuban Perahu, yang diberi tajuk Bukan Sangkuriang Biasa.
Siapa yang tak mengenal Tangkuban Perahu? Juga kisah tokoh dalam legenda Tangkuban Perahu. Yaitu Sangkuriang. Nah, melalui drama musikal atau kabaret parodi inilah KETAPELS mengajak semua untuk kembali mengingat cerita rakyat dari Jawa Barat yang sangat ikonik sekali.
Adalah Iswadi Suhari alias Kang Didi yang bertindak sebagai Scrip Writer sekaligus sutradara kabaret tersebut. Beliau yang merupakan anggota KETAPELS, berjibaku dengan waktu melatih tim Kabaret KETAPELS dengan penuh kesabaran.
Tampil pada hari ke-3 tepatnya Minggu, 10 September 2023. Tim Kabaret KETAPELS sudah berkumpul sejak pukul 11.00 WIB. Bahkan ada yang sudah hadir sejak pagi. Meski hanya tampil selama kurang lebih 30 menit, tapi tim Kabaret KETAPELS tetap memberikan penampilan terbaik mereka kepada pengunjung Festival Literasi Jakarta.Mulai dari urusan kostum, make up, dan juga atribut di atas panggung. Kostum pemain perempuan mengenakan kain dan kebaya. Sedangkan kostum pemain laki-laki berupa baju adat Sunda dan Betawi. Sementara Tumang tokoh anjing dalam cerita tersebut mengenakan topi berbentuk anjing.
Tidak ketinggalan atribut panggung berupa centong nasi dan juga ember cucian. Semua sudah dipersiapkan sesuai dengan alur cerita. Sebagaimana dikisahkan dalam legenda Tangkuban Perahu. Bahwa semua berawal dari kengototan Sangkuriang yang ingin mempersunting Dayang Sumbi.
Padahal sudah dijelaskan kalau Dayang Sumbi adalah ibu kandungnya yang tetap cantik dan awet. Sangkuriang berpisah dengan ibunya sebab marah terhadap sang ibu, yang telah memukul kepalanya dengan centong sampai meninggalkan bekas luka di kepalanya.
Si ibu yaitu Dayang Sumbi marah besar karena Sangkuriang telah membohongi dirinya. Ia minta dicarikan hati rusa tapi yang dibawa justru hati si tumang, anjing hitam kesayangannya. Yang tak lain adalah suaminya dan juga ayah Sangkuriang.