Tak terasa lebaran tinggal menghitung hari. Sebentar lagi kita akan menjumpai hari kemenangan. Hari yang fitri. Di mana hati kembali suci.
Untuk menyambut hari kemenangan, segala persiapan pun dilakukan. Mulai dari bersih-bersih rumah, menyiapkan kue lebaran untuk tamu yang datang, juga baju lebaran untuk dikenakan.
"Ngapain sih lebaran mikirin baju. Kayak anak kecil aja."
Mungkin ada yang berpendapat demikian. Tidak salah sih. Tapi tidak begitu juga.
Merencanakan baju untuk lebaran lebih kepenghargaan diri, atas perjuangan yang dilakukan selama satu bulan penuh berpuasa menahan lapar dan haus juga hawa nafsu.
Selain itu sebagai bentuk menghormati orang yang kita kunjungi dan orang yang datang berkunjung saat lebaran.Â
Soal baju lebaran tersebut baru atau lama bukan masalah. Toh, hanya kita sendiri juga yang tahu.
Saya pribadi sejak dulu tidak terlalu memusingkan masalah baju lebaran. Ada dipakai tak ada yang baru pakai baju yang ada. Kebetulan saya penyuka kain Nusantara dan kebaya. Jadi dengan busana seperti itu sudah terlihat resmi.
Untuk kali ini saya merencanakan dua gaya berbusana untuk menyambut hari nan fitri.
1 . Baju kurung
Untuk hari pertama lebaran, saya memilih baju kurung. Baju khas Melayu ini saya pilih karena masih bernuansa tradisional. Jadi tidak jauh dari hobi saya yang menyukai hal-hal yang sifatnya tradisional. Selain itu dengan mengenakan baju kurung maka akan terlihat resmi tapi sporty.