Banten Lama. Kawasan yang sarat sejarah. Di sinilah kita bisa melihat sisa-sisa kejayaan kerajaan Banten. Letaknya  tidak jauh dari Kota Serang. Sekitar 30 menit perjalanan untuk tiba di sana.
Di kawasan ini kita bisa melihat situs peninggalan Kerajaan Banten. Seperti Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten, Istana Kaibon, Danau Tasikardi, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara, dan Benteng Speelwijk.
Dari semua situs yang dijelajahi, saya akan bercerita tentang Benteng Speelwijk terlebih dulu. Selanjutnya akan saya ceritakan satu per satu. Karena memang semua situs peninggalan Kerajaan Banten tersebut sangat menarik. Â
Benteng Speelwijk bukti nyata kekuasaan kolonial Belanda di wilayah  Banten pada masa kepemimpinan Sultan Haji. Benteng Speelwijk juga menandai monopoli Belanda dalam perdagangan lada dari daerah Lampung Selatan.
Benteng Speelwijk berlokasi di Kampung Pamarican, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Tujuan dibangunnya benteng tersebut untuk tempat berlindung dari serangan anak buah Sultan Ageng Tirtayasa.
Sebab Sultan Ageng Tirtayasa sangat menentang keberadaan Belanda di wilayahnya. Berbeda dengan Sultan Haji, sang anak yang justru berkomplot dengan Belanda.
Benteng Speelwijk menjadi basis pertahanan Belanda. Juga sebagai pemukiman orang-orang Belanda di Banten. Dibangun pada tahun 1681 dan selesai tahun 1684. Pada tahun 1731 dilakukan perluasan.
Benteng Speelwijk dirancang oleh Hendrick Loocaszoon Cardeel. Sementara nama Speelwijk diambil dari nama seorang gubernur VOC, yaitu Cornelis Jansz Speelman.Â
Di dalam benteng terdapat bangunan berupa gereja, rumah komandan, ruang penyimpanan senjata dan mesiu, kantor dan kamar dagang.
Bagian luar benteng terdapat parit yang cukup lebar dan dalam. Fungsinya untuk mempersulit musuh yang ingin masuk. Itulah fungsi Benteng Speelwijk pada masanya.
Sekarang ini jika kita berkunjung ke sana sudah tidak ada lagi bangunan tersebut di dalam benteng. Hanya sisa-sisa reruntuhannya saja berupa pondasi bangunan. Tembok sekeliling benteng pun sudah tidak utuh lagi.