Traveling dan kuliner dua paket yang tak terpisahkan. Kemana pun kita pergi jalan-jalan sudah pasti urusan kuliner akan masuk dalam daftar perjalanan. Disadari atau tidak. Sebab urusan makan memang kebutuhan yang tak boleh diabaikan.
Bagi mereka yang senang icip-icip makanan tentu kuliner di tempat baru semacam keharusan. Walau mungkin makanan tersebut sudah tak asing di lidah. Alias sudah pernah dicicipi. Â Kapan lagi mencicipi makanan di daerah asalnya?
Nah, pemikiran semacam itulah yang membuat para pejalan kerap kuliner di mana pun berada. Tak terkecuali saya. Kemana pun saya pergi, biasanya ingin mencicipi makanan khas daerah setempat.
Selain saya memang senang jajan dan makan-makan. Rasanya bisa mencicipi makanan khas suatu daerah memiliki kepuasan tersendiri. Kenikmatannya memiliki sensasi tersendiri.
Lantas bagaimana ketika tempat yang disinggahi tak memiliki makanan khas untuk dicicipi? Sementara kebutuhan perut untuk makan tak bisa ditunda. Tapi makan asal makan juga bukan solusi tepat. Yang penting perut kenyang. Wah, itu bukan prinsip yang bagus. Saya sih.
Ternyata sebagian besar teman-teman pejalan sepemikiran dengan saya. Hal itulah yang saya rasakan ketika mengikuti trip jelajah Cikarang bersama teman-teman Click Kompasiana.
Di sana tidak ada makanan khas yang menarik dan mengundang hasrat untuk dicicipi. Jadilah ketika tiba waktu untuk makan siang merasa kebingungan. Makan apa ya enaknya?
Kalau sudah begini masing-masing dari kita memiliki saran yang tentu saja sesuai seleranya. Ada yang mengusulkan makan bakso, mie ayam dan lain-lain. Ada yang pasrah, terserah saja yang penting makan.
Bagi penyuka segala jenis makanan tentu tak ada masalah mau makan di mana saja, dan makan apa saja. Tapi bagi yang selera makannya berbeda, pastinya jadi merasa terpaksa. Bisa jadi malah tak ikut makan.
Untung ada yang namanya rumah makan Padang. Â Tahu dong isi rumah makan Padang? Aneka jenis lauk dengan cita rasa yang tak diragukan lagi. Semua mengakui bahwa masakan Padang itu rasanya juara.
Nah, dalam kasus di atas yang mana pada kebingungan mau makan apa? Akhirnya pilihan jatuh pada rumah makan Padang. Jadilah saat makan siang tiba, rombongan jelajah Cikarang memilih makan di warung makan Padang.
