Tak lama angkot yang saya naiki tiba di halte Transjakarta. Seluruh penumpang turun di sana. Saya mengikuti orang-orang. Tiba di halte Transjakarta dicegah oleh petugasnya saat ia melihat kartu yang saya pegang.
"Oh, ibu pakai kartu ini? Lewat sini saja," kata si petugas.
"Nanti begitu turun baru di tap?" kata si petugasnya lagi.
Jadi saya tidak ikut antrean. Oh, kartu yang saya gunakan termasuk yang diprioritaskan. Pokoknya mengikuti arahan si petugas saja deh.
Saya juga bertanya kepada si petugas, di mana saya transit untuk menuju stasiun Manggarai? Si petugas menjelaskan kalau saya nanti transit di halte CSW. Dari sana lanjut yang ke Manggarai.
Saya ikuti arahan petugasnya. Tiba di halte CSW langsung bertanya lagi di mana menunggu bus yang ke Manggarai? Karena di sana kan banyak jalur. Saya pun di arahkan untuk naik lift. Kebetulan ada petugas yang ingin ke jalur Manggarai. Petugas tersebut yang menemani saya sampai busnya datang.
Wah, baik ya petugasnya? Cukup lama juga busnya baru tiba. Saya sudah senewen lagi. Takut terlambat. Begitu busnya tiba betapa leganya hati saya. Apalagi setelah busnya berhenti di stasiun Manggarai. Saya langsung mengikuti orang-orang saja.
Saya kembali bertanya kepada petugas yang ditemui. Menanyakan jalur 8 yang menjadi titik kumpul perjalanan kali ini. Begitu menaiki tangga stasiun dan melihat lalu lalang orang di sana. Saya sadari bahwa pagi itu saya berada di stasiun Manggarai yang sempat viral dengan keruwetannya.
"Karena Clikc Kompasiana saya menjejakkan kaki di stasiun Manggarai," kata saya sambil mengamati sekitar dan menulis pesan di WAG kalau saya sudah tiba di tikum.
Cikarang yang Membuat "Wow"
Satu per satu peserta tiba di tikum. Say hi dan cipika-cipiki mewarnai suasana. Senang karena bisa berjumpa secara langsung lagi dengan teman-teman.