Akhir pekan terakhir di bulan Februari 2023 membawa kesan tersendiri bagi saya. Bagaimana tidak? Saya yang selama ini kemana-mana mengendarai sepeda motor, kali ini dengan "terpaksa" naik angkutan umum untuk suatu acara. Â Yakni Jelajah Cikarang bersama Click Kompasiana.
Clik Kompasiana adalah salah satu komunitas di Kompasiana. Â Komunitas Kompasianer Pengguna Commuter Line, MRT dan LRT. Nah, saat Jelajah Cikarang peserta diajak naik commuter line untuk menuju daerah Cikarang. Untuk itu pusat titik kumpul (tikum) adalah Stasiun Manggarai.
Awalnya saya santai saja. Rencananya ingin naik motor saja langsung ke daerah Cikarang. Jadi bertemu teman-teman di sana. Ternyata hujan lebat sejak malam hari dan esok pagi menjelang hari keberangkatan. Informasi yang saya terima beberapa titik banjir parah.
Duh, saya tidak mau ambil risiko terjebak banjir. Terpaksa harus naik angkutan umum nih. Sementara saya sudah lama tidak pernah naik angkutan umum jarak jauh semacam ini. Dengan perubahan dari berbagai segi. Angkutan yang dinaiki dan cara pembayaran.
Saya terakhir naik angkot masih dengan sistem bayar tunai. Sekarang sudah dengan sistem kartu. Jadi lumayan jauh perubahannya. Berhubung naik angkot maka saya harus pagi-pagi sekali berangkat.
Perjalanan Tangerang-Manggarai
Pukul 06.30 WIB saya berangkat dari rumah. Cuaca gerimis mengundang. Eh, gerimis saja. Kalau gerimis mengundang judul lagu ya? Dari depan rumah, saya mesti naik angkot untuk menuju halte Transjakarta.
Tunggu punya tunggu angkotnya tidak datang-datang. Saya mulai senewen. Sekitar 20 menitan menunggu baru angkotnya muncul. Saya langsung duduk di bangku kosong dekat jendela. Beberapa penumpang memperhatikan saya terus. Dalam hati kenapa nih?
Tak lama ada penumpang yang nyletuk.
"Kartunya mana, Neng? Sini saya kasihkan sopirnya?"
Oalaaah, rupanya kartu tanda pembayarannya diserahkan ke sopir begitu naik. Saya pikir nanti saja saat turun. Ya, ya jadi dapat pengalaman baru.