Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pengalaman Digombalin dengan Pantun

11 Februari 2023   07:59 Diperbarui: 11 Februari 2023   08:03 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang hari kasih sayang 14 Februari, saya kerap senyum-senyum sendiri mengingat kekonyolan jaman ABG dulu. Bagaimana tidak? Pertama kali mendapat surat cinta SD kelas 5. Ceritanya yang naksir kakak kelas.

Dia tidak berani bertemu dengan saya. Hanya mengagumi dari jauh dan diam-diam. Karena tidak kuasa menahan perasaan. Akhirnya menyatakan juga perasaannya kepada saya. Tapi lewat surat. Yang dia titipkan pada kawan sebangku saya.

Isinya sih singkat saja. Hanya sebuah pantun. Tapi membuat saya ketakutan. Bukan takut terhadap dia atau gemetaran membaca pantun yang ditulis oleh si kakak kelas. Saya takut dan bingung karena isinya pantun cinta yang gombal banget.

Ini mau disimpan di mana surat cinta dari dia? Kalau ketahuan bapak, saya bisa kena marah. Masih kecil cinta-cintaan. Belajar yang benar? Mungkin begitu kalimat yang terlontar dari mulut bapak kalau mengetahui surat tersebut.

Akhirnya saya bakar surat tersebut. Tapi isinya masih lekat diingatan sampai sekarang. Begini bunyi pantun cinta eh pantun gombal yang saya terima pertama kali.

Beribu-ribu semut rangrang

Hanya satu yang berbelang tiga

Beribu-ribu gadis Tangerang

Hanya satu yang kucinta

Bayangkan? SD loh saya menerima surat cinta berisi pantun gombal tersebut. Bagaimana tidak ketakutan? 

Kalau sekarang? Justru saya jago bikin pantun gombal. Eh, tidak jago sih. Tapi bisalah. Setidaknya bisa bikin senyum-senyum yang membaca pantun saya ini. Tidak percaya? Yuk, simak pantun gombal-gombalan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun