2. Mengunjungi Jatiluwih
Usai mengunjungi Museum Subak, destinasi berikutnya yang masih sangat erat kaitannya dengan pertanian adalah Jatiluwih. Sebuah desa di kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Desa wisata dengan panorama sawah berundak yang indah.
Di sini kita bisa melihat sawah di Pulau Bali yang keindahannya luar biasa sekali. Bak lukisan. Di sini kita juga bisa mendapatkan beras asli Bali langsung dari petani.Â
Keindahan Jatiluwih sudah diakui UNESCO sebagai warisan dunia tak benda. Jadi tidak boleh dilewatkan. Meski tidak secara khusus masuk sebagai destinasi wisata sejarah.
3 . Mengunjungi Taman Pujaan Bangsa Margarana
Masih di wilayah Tabanan, ada bangunan bersejarah yang tak boleh dilewatkan. Yaitu Taman Pujaan Bangsa Margarana. Ini salah satu destinasi yang wajib dikunjungi juga.
Sebuah monumen untuk mengenang tragedi Puputan. Perang habis-habisan melawan Belanda yang ingin menguasai Indonesia lagi setelah kemerdekaan. Salah satu pejuang yang gugur dalam Puputan Margarana adalah I Gusti Ngurah Rai. Nama yang kemudian identik dengan Pulau Bali.
4 . Mengunjungi Stadion Kapten I Wayan Dipta
Berada di Desa Blahbatu, Kabupaten Gianyar. Stadion Kapten I Wayan Dipta merupakan homebase kesebelasan Bali United FC. Kesebelasan asal Pulau Dewata.
Di sini kita bisa menikmati suasana yang berbeda dari stadion sepak bola pada umumnya. Hal tersebut bisa dirasakan saat kita memasuki kafe yang berada di sana. Pemandangan yang tersaji berupa bagian dalam lapangan sepak bola.
Jadi tanpa perlu masuk ke dalam stadion kita bisa melihat lapangan sepak bolanya. Kursi dan meja kafe pun didesain sedemikian rupa dengan nuansa sepak bola. Pokoknya sayang untuk dilewatkan begitu saja stadion satu ini.