Momen indah yang dinanti  saat berada di sebuah pantai adalah saat matahari terbit atau dalam bahasa sansekerta disebut arunika. Selain momen matahari terbit, momen matahari terbenam juga sangat dinantikan. Momen inilah yang disebut dengan swastamita.
Ada romansa tersendiri saat bisa mendapati keduanya. Apalagi di pantai yang tak biasa. Artinya pantai yang belum pernah dikunjungi. Di tempat yang tak terbayangkan sebelumnya.
Hal inilah yang saya rasakan ketika mengunjungi salah satu pantai di Pulau Timor. Tepatnya di Pantai Uinian Pulau Semau, Kabupaten Kupang.
Saya tidak pernah membayangkan bakal menikmati swastamita di sana. Nama pantainya saja tidak ada dalam daftar pencarian saya. Yang saya bayangkan adalah menikmati swastamita di Pantai Senggigi, Sanur, atau Kuta Bali.
Tapi impian dan kenyataan terkadang bertolak belakang. Itulah yang dinamakan takdir. Saya tidak  menyangka diterbangkan ke Pulau Timor untuk suatu keperluan.
Selama di sana tentu saja sayang jika melewatkan keindahan alam dan pantainya begitu saja. Mengikuti saran dari sopir travel yang mengantar jemput saya selama di sana. Akhirnya saya menyusuri beberapa pantai yang ada di Pulau Semau.
Pulau Semau merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Kupang. Hanya sekitar 30-45 menit menyeberang dari pelabuhan Tenau, Kupang. Di sana terdapat beberapa pantai yang indah dan masih alami.
Ada Pantai Liman, Pantai Letbaun, Pantai Otan dan Pantai Uinian. Pantai Uinian mungkin tak se-famous pantai lainnya, tapi di Pantai Uinian inilah saya mendapati swastamita yang mampu menggetarkan jiwa.
Untuk menuju Pantai Uinian memang tak semudah pantai lainnya. Saya harus menyusuri jalan setapak di tengah hutan. Kemudian menapaki jalan menurun yang cukup curam.
Jika tidak hati-hati dan konsentrasi bisa-bisa terguling serta meluncur ke bibir pantai dengan cara tak mengenakan. Sebab suara ombak yang membentur karang begitu menggoda untuk segera membaur. Dan memang menakjubkan begitu tiba di bawah, di bibir pantai.
Di antara cadasnya batu karang, kerasnya deburan ombak yang menghantam karang dan latar pohon kelapa. Saya terpukau dan terharu menikmati semua keindahan yang terpampang di depan mata.