Sebagai orang yang gemar mengendarai motor, riding bukanlah hal baru. Mulai dari riding seputar Jabodetabek (riding tipis-tipis,) sampai keluar kota melintasi batas wilayah daerah satu dengan daerah lainnya
Dalam perjalanan riding tersebut saya berpikir untuk do something, alias melakukan sesuatu yang bermanfaat. Berhubung saya bergiat dalam dunia literasi. Maka saya putuskan untuk melakukan sesuatu dari sisi ini.
Bukan hal besar atau sesuatu yang istimewa sih. Hanya sebatas itu saja. Sesuai kemampuan diri. Yaitu mengunjungi TBM (Taman Bacaan Masyarakat) atau perpustakaan yang ada di daerah yang dilalui.
Yang dilakukan di sana tentu saja menyumbang buku untuk tambahan koleksi mereka. Kemudian berbincang-bincang dan berbagi kisah dengan para pegiat literasi. Kalau memang memungkinkan maka sekalian saja membuat rencana kegiatan bersama. Berkolaborasi istilah lainnya.
Nah, berikut ini pengalaman saya saat riding ke Purwakarta akhir pekan kemarin. Saya dengan kawan di sana sepakat untuk mengunjungi Perpusdes Sunurugul. Sebuah desa di kaki gunung Burangrang, kecamatan Wanayasa, Purwakarta.
Dari Jakarta saya berangkat pukul 03.30 WIB. Tiba di kota Purwakarta pukul 07.30 WIB. Langsung menuju tempat di mana saya janjian dengan teman di sana. Begitu bertemu langsung mencari sarapan dan cusss, lanjut lagi riding ke daerah yang dituju.
Daerah yang saya tuju persis seperti perjalanan ke Puncak Bogor. Ya, inilah dataran tingginya Purwakarta. Saya tak bisa memungkiri bahwa jalan-jalan yang dilalui sangat bagus pemandangannya. Banyak godaan untuk menyinggahi satu per satu.
Salah satunya Situ Kahuripan Wanayasa. Lokasinya persis di tepi jalan. Sayang kalau dilewatkan. Jadi saya mampir sebentar di sana. Menikmati pemandangan dan suasana di sekitar danau.
Setelahnya langsung lanjut lagi ke tujuan utama. Tak berapa lama saya pun tiba ditujuan. Di sana sudah bersiap menyambut para pengurus perpusdes. Kami bersalaman, saling bertanya kabar dan langsung membicarakan segala sesuatunya. Tak lupa saya menyerahkan karya terbaru berupa buku antologi Leksikon
Buku yang digagas oleh Duta Baca Indonesia (Gol A Gong), berisi kisah inspiratif para pegiat literasi di seluruh Indonesia. Saya bersyukur menjadi salah satu penulis dalam buku tersebut.
Sebelum kembali ke kota, saya diajak oleh mereka untuk melihat tempat wisata yang ada di desa mereka. Eko wisata Kebo Burangrang. Perjalanan ke sana melewati rumah-rumah penduduk, jalan sempit yang berlumut akibat hujan, menyeberangi pematang sawah dan naik ke atas bukit