Banyak cara untuk mencintai negeri ini. Salah satunya dengan menjelajahi tempat-tempat indah dan menarik. Tempat yang sarat sejarah atau tempat yang memang istimewa dan tak biasa.
Selama ini media perantaranya adalah buku yang dibaca, majalah, televisi atau cerita dari mulut ke mulut. Dari sana kita jadi tertarik untuk mengunjungi tempat yang jadi bahasan. Tak terkecuali saya.
Nah salah satu buku (tepatnya novel) yang membuat saya penasaran dengan latarnya adalah novel Laskar Pelangi karya Andre Hirata. Terbitan Bentang Pusaka, Yogyakarta tahun 2005 yang mengambil latar Pulau Belitong tempat kelahiran sang penulis.
Imajinasi saya berkeliaran membayangkan suasana sekolah  Ikal (salah satu tokoh dalam novel tersebut) dan kawan-kawannya.
Membayangkan sosok bu Muslimah. Guru mereka yang begitu sabar dan gigih dalam mendidik anak-anak. Membayangkan daerah yang dilalui dari dan menuju sekolah. Sepertinya indah tapi sangat sepi. Itu yang ada dalam benak saya.
Ketika tahun 2008 novel Laskar Pelangi diangkat ke layar lebar. Saya jelas tidak melewatkannya. Saya ingin tahu seperti apa jika divisualisasikan. Ternyata begitu indah. Ya, Pulau Belitong yang menjadi latar film Laskar Pelangi sangat indah sekali.
Saya merasa jatuh cinta dengan keindahan alam Belitong. Memang Indonesia negeri yang cantik dan indah. Siapapun akan merasa jatuh cinta dengan negeri ini. Ditambah dengan melihat secara langsung latar film Laskar Pelangi. Wah, semakin menguatkan kecintaan akan negeri ini.
Ya, akhirnya saya memang menjejakkan kaki di Pulau Belitong. Tak hanya satu hari satu malam. Tapi hampir satu pekan. Saya mengunjungi replika sekolah Laskar Pelangi dan berjumpa dengan bu Muslimah yang sesungguhnya.
Dalam film Laskar Pelangi sosok bu Muslimah diperankan oleh Cut Mini. Di sana saya bertemu dengan bu Muslimah yang asli.
Pantai di Belitong memang juara. Pasirnya benar-benar bersih dan putih.
Memang benar seperti yang tertulis dalam novel Laskar Pelangi bahwa daerah sana banyak bekas penambangan timah. Jadi dalam perjalanan menuju satu tempat ke tempat lainnya, kita akan melewati daerah bekas penambangan.
Namun semua itu terbayar dengan indahnya pemandangan dan suasana pantai yang ada. Mulai dari Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Batu Berlayar dan lain-lain. Di Pantai Batu Berlayar kita bisa melihat keindahan bebatuan yang tersusun rapi seperti sengaja ditata.