Sensasi Mandi di Danau dan Naik Gerobak Sapi
Pertemuan saya dengan nenek dan saudara ibu di Lampung penuh suasana haru. Selanjutnya diwarnai dengan berbagai petualangan seru. Karena baru pertama kali saya lakukan. Seperti mandi di danau dan naik gerobak sapi.
Oiya, cerita awal bagaimana saya bisa menjejakkan kaki di Lampung silakan klik di sini.Â
Lanjut cerita di atas ya? Listrik di desa tempat tinggal nenek saya belum merata. Masih dialiri secara terbatas. Begitu juga dengan aliran air dari danau ke rumah. Semua serba dibatasi.
Air berhenti mengalir pukul 5 sore. Baru mengalir lagi esok hari pukul 8 pagi. Sementara listrik juga baru menyala pukul 5 sore. Esok pagi sudah mati lagi.
Untuk menjaga air di bak agar tetap ada. Maka untuk urusan mandi biasanya disuruh pergi ke danau saja. Maka begitulah, selama di Sribawono, saya mandinya ke danau pagi dan sore.
Jaraknya cukup jauh dari rumah. Di ujung desa di kelilingi pohon bambu. Asik dan asri. Airnya bening sekali. Dasar danau sampai terlihat. Berupa bebatuan kali. Tapi Airnya dingin sekali. Segar sih berenang dan berendam di sana.
Saya sampai menggigil tapi tidak kapok. Karena airnya bening dan segar. Jadi bikin ketagihan. Itulah kegiatan saya pagi dan sore saat di Sribawono, Lampung Timur belasan tahun yang lalu.
Selain itu saya juga ikut mencari rumput untuk makanan sapi. Saya berdiri di gerobak yang ditarik oleh sapi. Bersama sepupu laki-laki membawa arit untuk membabat rumput.
Namanya anak kota. Main di desa jelas penasaran melihat hal-hal baru. Naik gerobak sapi dan mencari rumput baru pertama kali dialami. Jadi rasanya senang bukan kepalang.
Pengalaman masa remaja yang sangat indah untuk dikenang kembali. Ketika tahun 2022 mudik ke sana. Danau yang dulu sudah berubah menjadi tempat wisata. Lebih tertata dan bagus sih. Tapi sudah tidak bisa untuk mandi bebas seperti dulu.Â