Maag atau asam lambung merupakan masalah rutin yang mendera keluarga kami. Mulai dari ibu, kakak dan adik-adik. Bahkan dua adik saya pernah masuk rumah sakit gara-gara asam lambung.
Keluar dari rumah sakit bukan berarti masalah selesai. Ketika salah makan atau stress dan kelelahan, asam lambung naik. Akibatnya perut mual dan rasa ingin muntah. Jika sudah muntah biasanya terus menerus sepersekian menit.
Kalau sudah begitu obat-obatan dari dokter sudah tidak mempan. Jangankan obat, minum saja sudah tidak mau. Diberi makanan sedikit berupa bubur pun tetap tidak bisa. Masa harus ke rumah sakit tiap kali mengalami hal serupa untuk diinfus?
Akhirnya saya mencari tahu lewat buku bacaan terkait obat herbal. Nah, ketemulah ramuan biang kunyit dan madu.
Caranya dengan memarut biang kunyit, kemudian diperas untuk diambil airnya saja. Kira-kira satu sendok makan. Kemudian diberi madu dan diminum begitu saja.
Kemudian dibawa istirahat. Tiga kali minum ramuan tersebut sudah sembuh seperti sedia kala. Ajaib. Begitu saya menyebutnya.
Sejak itu biang kunyit dan madu wajib ada di rumah. Menjadi ramuan herbal andalan keluarga kami.
Ada lagi keajaiban biang kunyit dan madu yang kami rasakan. Ketika itu adik saya usai menjalani kuretase. Dalam masa pemulihan diberi obat dari dokter. Begitu obatnya diminum adik saya mual dan muntah. Rupanya tidak bisa minum obat dari dokter. Dosisnya terlalu tinggi.
Tapi memang harus begitu. Karena untuk mempercepat penyembuhan rahimnya. Sementara akibat asam lambung, adik saya tidak bisa asal mengkonsumsi obat-obatan.
Tentu saja menjadi dilema. Kondisi tubuh menjadi tidak karuan. Antara menahan sakit akibat kuretase juga menahan perut agar jangan sampai muntah terus.
Tapi lambung kosong justru memicu rasa mual dan ingin muntah. Akhirnya dibuatkan ramuan biang kunyit dan madu seperti di atas.
Hasilnya? Lebih baik. Tidak muntah dan bisa makan. Sejak itu sehari tiga kali diberi ramuan tersebut. Sampai akhirnya adik saya benar-benar fit.