Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah adanya malam penting yang disebut malam Lailatul Qadar. Yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Adapun waktunya adalah di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Berhubung kita tidak tahu persis kapan malam ganjilnya, maka disarankan untuk menunggunya.
Caranya? Bisa dengan begadang di rumah atau iktikaf di masjid. Tentu saja waktu menunggu tersebut diisi dengan memperbanyak ibadah. Mulai dari membaca Alquran sampai mengerjakan salat-salat sunah.
Jika melaksanakan iktikaf di masjid maka pahala yang kita terima double. Yakni pahala iktikaf dan pahala Lailatul Qadar. Adapun pahala iktikaf adalah seperti orang yang melaksanakan 2 kali haji dan 2 kali umroh.
Mengingat betapa besarnya pahala iktikaf, saya pun pernah melaksanakan iktikaf di masjid sampe waktu subuh tiba. Dulu, sebelum riweh dengan bocah.Â
Sekarang sudah tidak bisa lagi iktikaf di masjid. Jadi begadang saja di rumah.
Caranya? Sama saja seperti iktikaf di masjid. Memperbanyak  ibadah salat sunah dan membaca Al'quran serta memperbanyak doa Lailatul Qadar. Menyiapkan makanan atau camilan agar tidak mengantuk.
Hasilnya? Meski tidak tahu persis. Namun ketika esok harinya suasana pagi seperti digambarkan sebagai tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Saya merasa lega dan bahagia sekali.
Lalu apa sih tanda-tanda Lailatul Qadar itu?
1 . Malam terlihat cerah dan tenang
2 . Bulan muncul setengah
3 . Esok pagi  langit terlihat bersih
4 . Udara terasa sejuk
5 . Matahari tidak menyengat
Itulah tanda-tanda dan keistimewaan Lailatul Qadar. Semoga kita bisa menjumpai malam Lailatul Qadar. Aamiin. (EP)