Bulan Ramadan tak hanya bulan yang penuh dengan lipatan pahala. Namun juga bulan yang penuh dengan cerita. Salah satunya cerita tentang sahur.
Mulai dari terlambat bangun, salah melihat jam sampai lupa menyiapkan makanan untuk sahur karena capek. Yang paling lucu dan konyol adalah sok tahunya saya yang berakibat ngaco sahurnya.
Jadi selama bulan Ramadan ini saya itu sahurnya tidak makan nasi. Hanya makan buah-buahan dan minum air putih. Tapi bukan berarti anti nasi atau makanan lain yang mengandung karbo. Tidak sama sekali.
Kalau stok buahnya sedikit, saya tambah roti bakar dan segelas teh manis untuk sahur. Jadi fleksibel sebenarnya. Cuma nasi saja yang tidak disentuh. Entah ya? Sedang tidak kepingin makan nasi saja. Jadi bukan karena ada hal lain. Diet misalnya. Oh, tidak ada diet-dietan dalam kamus saya.
Kembali ke cerita tentang sahur ya? Pernah nih suatu hari saya kehabisan stok buah dan lupa membeli roti. Baru sadar saat mau beranjak tidur.
"Eh, iya, ya? Gue belum punya apa-apa untuk sahur."
Lihat jam sudah pukul 23.00 WIB. Malas banget mau keluar. Akhirnya memilih tidur saja. Urusan sahur gampang. Di depan jalan banyak yang jual makanan kalau sahur.
"Jadinya Elo sahur apa nanti?" tanya adik saya.
"Gampang. Nanti beli bubur kacang hijau yang ada di depan sana saja. Paling buka 24 jam. Apalagi ini kan bulan puasa," sahut saya.
Jadi hari itu niatnya saya akan sahur dengan bubur kacang hijau. Wah, membayangkannya saja sudah sedap.
Begitu jam weker berdering pukul 03.00 WIB, saya segera bangun dan bersiap salat sunah serta menderes Al-Quran. Tak terasa sampai pukul 04.00 WIB.