Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meski Kafe Menjamur, Warung Burjo Tetap Favorit

17 Februari 2022   09:06 Diperbarui: 17 Februari 2022   09:13 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu minuman yang tersedia di warung burjo (dokpri)

Jika dulu nongkrong di kafe terlihat mewah dan istimewa. Sekarang tidak lagi. Sebab kafe-kafe sudah seperti jamur di musim hujan. Banyak dan di mana-mana.

Kalau dulu kan masih jarang dan hanya di tempat-tempat tertentu. Sekarang jarak sekian meter dari tempat tinggal kita sudah bisa menjumpai yang namanya kafe. Bahkan ada beberapa. Tak hanya satu.

Dilansir dari Wikipedia Indonesia, kafe adalah sejenis restoran yang menyajikan kopi dan teh serta makanan ringan. Kalau istilah lainnya kedai kopi. Jadi tempat orang-orang menikmati kopi atau teh sambil membaca dan ngobrol-ngobrol.

Dengan pengertian tersebut, fungsi kedai kopi atau warung bubur kacang hijau (burjo) di sudut-sudut kampung tidak jauh beda. Sama-sama tempat ngopi atau ngeteh sambil ngobrol. Oleh karenanya warung burjo tetap menjadi favorit anak-anak muda  dan para bapak-bapak di sekitar perumahan.

"Kenapa enggak ngopi di kafe sebelah Pak?"

"Halah. Sama saja. Di kafe mah mesti rapi. Di sini cuma koloran dan sendal jepitan tak masalah."

"Di kafe juga enggak masalah toh Pak. Yang penting bayar."

"Memang. Cuma kan jadi diliatin pengunjung lain. Itu yang bikin ngopinya enggak tenang."

Saya senyum-senyum sendiri mendengar percakapan pengunjung warung burjo, tempat saya menikmati semangkuk bubur kacang hijau sambil menunggu hujan reda.

Pagi itu usai berolahraga pagi saya berbelanja sayuran. Ketika hendak keluar dari warung sayur hujan turun dengan derasnya. Daripada menunggu hujan reda sambil berdiri. Saya putuskan untuk masuk ke warung bubur kacang hijau yang berada persis di sebelah warung sayur.

Di sana sudah ada dua anak muda (kisaran usia SLTA) dan bapak-bapak. Nah, mereka ngobrol seperti obrolan di atas. Seru bukan? Ternyata warung burjo tetap favorit sebagai tempat nongkrong. Minuman dan makanannya juga lebih lengkap.

Salah satu minuman yang tersedia di warung burjo (dokpri)
Salah satu minuman yang tersedia di warung burjo (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun