Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Demi Status Rela Menikahi Pasangan Parasit, Itu Sama Saja Bunuh Diri

12 Februari 2022   21:26 Diperbarui: 12 Februari 2022   21:41 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan kapan menikah? Kok belum menikah? Enggak capek apa ngejomlo terus. Singkat, tapi setajam silet. Menyayat-nyayat perasaan orang yang mentalnya lemah.

Ini bukan wacana semata. Namun berdasarkan pengalaman seorang teman yang mengalaminya secara langsung. Karena kesal ditanya seperti itu terus. Apalagi oleh teman-teman sekolah. Akhirnya ia mengajak pacarnya menikah sebelum acara reuni sekolah digelar.

Demi apa? Demi status. Agar tidak dibilang jomlo lagi. Agar tidak ditanya kenapa belum nikah? Padahal dia tahu, status pacarnya pengangguran, peminum dan narkoba.

"Kok mau punya pacar macam begitu?"

"Ya, daripada gue enggak punya pacar."

Astaga. Lagi-lagi demi status rela menceburkan diri dalam penderitaan. Bagaimana tidak menderita? Kalau setiap saat dimintai uang oleh si pacar.

Dinasihati segala macam sudah tidak mempan. Sebab beban mental status jomlo dengan usia yang sudah tidak muda lebih berat, daripada membiayai pacar yang parasit.

Secara logika yang dilakukan oleh si teman adalah tindakan bodoh. Apalagi ketika memutuskan menikahi si pacar dengan biaya dari si teman semua tanpa sepengetahuan orang tua kedua belah pihak.

Lalu apakah setelah berstatus menikah, beban mental yang ia rasakan ketika berstatus jomblo hilang seketika? Tentu tidak. Berganti beban mental dan tekanan hidup sebagai istri seorang pecandu.

Jika dulu masih berstatus pacaran tidak bisa semena-mena. Kini setelah menjadi istrinya bisa lebih bebas. Tidak hanya meminta uang,  tapi juga perhiasan dan harta benda lainnya. Jika tidak diberi maka si teman akan dipukul.

Bukankah ini lebih berat ketimbang diberondong pertanyaan kapan nikah? Sudah begitu masih dirampas pula haknya bekerja. Si teman dilarang bekerja lagi dengan alasan cemburu terhadap atasannya. Jika menolak maka si atasan akan dicelakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun