Namanya sakit tidak ada yang tahu kapan datangnya. Tak ada satu orang pun yang ingin merasakan sakit. Seringan apapun. Karena rasanya tidak enak sekali.
Tapi sakit adalah bagian dari kodarullah. Meski kita sudah berupaya sedemikian rupa. Menjaga pola makan, hidup sehat dan olahraga teratur. Namun ketika kodarnya sakit, bisa apa kita?
Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, sakit flu biasa atau sakit dengan tanda-tanda mengarah ke covid-19 mesti menjalani tes antigen dan PCR. Jika hasilnya positif maka harus isolasi mandiri (Isoman).
Saya sudah beberapa kali menjalani tes antigen dan PCR. Sejauh ini hasilnya selalu negatif. Tapi saya tetap melakukan isolasi mandiri (isoman). Sebab berinteraksi dengan mereka yang positif.
Nah, selama isoman tersebut ada banyak hal yang bisa dilakukan agar tidak merasa jenuh selain melakukan pekerjaan utama.
1 . Menulis
Ya, menulis diary atau membuat catatan tentang apa saja yang kita alami menjadi keasikan tersendiri loh disela waktu isoman. Apalagi bagi kita yang memang gemar menulis. Rasanya jadi memiliki waktu khusus. Bagi yang tidak terbiasa menulis, inilah saatnya untuk memulai menulis secara khusus. Jadi tidak hanya menulis status di media sosial.
2 . Membaca
Isoman saatnya menuntaskan buku bacaan yang tidak kelar-kelar dibaca. Baik buku fisik atau berupa e-book. Sebab jika hari kerja dengan kesibukan rutin setiap hari, jangankan menuntaskan bacaan. Memegang buku pun mungkin tidak sempat. Padahal maksud hati ingin membaca buku yang sudah lama dibeli.
3 . Membaca kitab suci
Bagi yang tidak sempat membaca kitab suci setiap harinya. Isoman bisa dijadikan pembalasan untuk dengan tekun dan khusu' meluangkan waktu membaca kitab suci. Juga melakukan ibadah lainnya yang tidak sempat kita lakukan di hari-hari kerja biasa.