Hari Minggu pagi yang cerah biasanya saya pergunakan untuk olahraga bersepeda di sekitar kompleks perumahan.
Namun tidak untuk hari Minggu pagi kali ini. Saya sedang dalam masa pemulihan akibat otot yang tertarik. Jadi tidak ingin mengambil risiko dengan menggunakan kaki ini untuk bersepeda.
Akhirnya diputuskan untuk sarapan pagi di luar saja dengan mengendarai sepeda motor. Dalam hal ini saya agak rewel. Saya termasuk pemilih untuk urusan tempat makan.Â
Bukan mencari yang harganya mahal atau tempatnya mewah. Bukan sama sekali. Justru saya senangnya tempat makan yang nuansanya masih asri dan alami.Â
Kalau bisa yang benar-benar berada di perkampungan atau desa. Tujuannya mencari suasana baru, refreshing sekaligus melancarkan usaha mereka. Orang-orang yang membuka usaha tapi tempatnya terpencil.
"Itu sih susah Mba. Kecuali kitanya ke luar kota. Di sini mana ada mba tempat semacam itu?"  kata adik saya.
"Pasti ada. Walaupun tidak tahu pasti tempatnya di mana," sahut saya.Â
Kami pun keliling-keliling mencari tempat yang saya maksud. Agak sulit memang. Sampai akhirnya adik saya berteriak melontarkan pendapat.
"Kenapa enggak ke Warung Bambu Kuning aja? Ini tempatnya masih alami banget. Di kebon bambu."
Wah, langsung saja kami memanfaatkan jasa goegle maps untuk mencari lokasinya. Sebab tidak tahu persis di mana lokasinya .
Pelan-pelan saya mengarahkan sepeda motor yang dikendarai mengikuti petunjuk goegle maps. Ternyata memang benar. Jalurnya menuju perkampungan yang masih ada kebun di sana sininya.