Saat di dalam gedung pertunjukan pun tak ada yang menegur atau marah-marah, ketika ada anak-anak yang berdiri bahkan berlarian di tangga dan di depan layar.Â
Saya pikir kita ke bioskop memang untuk anak-anak. Jadi biarkan saja mereka berekspresi sesukanya. Mungkin demikian pemikiran orang tua lainnya. Sehingga ada bapak-bapak yang tertidur pulas sampai mengorok begitu film diputar. Sementara si anak asik sendiri menonton dan sesekali berlarian dengan yang lain.
Saya pun membebaskan si kakak. Kalau dia bosan duduk manis boleh turun bersama anak-anak. Jadi bagi saya film Nussa merupakan kemerdekaan anak-anak dalam menikmati hiburan.Â
Film Nussa tak hanya sarat edukasi. Tapi juga sarat hiburan. Di luar dan di dalam film. Terima Nussa. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H