Hari ini tanggal 9 September diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional. Ada banyak kisah yang bisa dikulik dibalik kata olahraga.Salah satunya tentang Museum Olahraga. Sebagai pencinta olahraga tentunya sudah tidak asing dengan yang namanya Museum Olahraga. Pastinya sudah pernah juga berkunjung ke sana.Â
Eh, atau jangan-jangan malah belum pernah ke sana. Bahkan baru mendengar kalau ada Museum Olahraga di Indonesia. Weh, kalau begitu jangan khawatir.Â
Bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional, saya akan bercerita tentang Museum Olahraga yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Jika teman-teman berkunjung ke TMII jangan lupa untuk berkunjung ke Museum Olahraga. Ini merupakan salah satu museum yang ada di TMII.Museum Olahraga letaknya tidak jauh dari pintu masuk. Jika dibandingkan dengan museum lain yang ada di TMII, Museum Olahraga terbilang dekat. Pun mudah dikenali. Sebab di halaman depan museum terdapat patung bola dengan ukuran besar.Â
Museum Olahraga diresmikan pada tanggal 20 April 1989 oleh Presiden Soeharto. Namun ide pembuatan museum tersebut sudah tercetus sejak tahun 1980. Adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX pencetus ide tersebut. Saat itu beliau menjabat sebagai ketua KONI.
Namun baru terlaksana tujuh tahun kemudian. Tepatnya tahun 1987 kementerian pemuda dan olahraga mulai memfasilitasi pembangunannya.
Di Museum Olahraga kita bisa mengetahui sejarah olahraga dari tahun ke tahun. Bisa melihat tokoh-tokoh olahraga nasional yang sangat peduli pada perkembangan olahraga di Indonesia.
Sebut saja Sri Sultan Hamengkubuwono IX, M.F Siregar, Soeratin (perintis olahraga sepak raga yang dikemudian hari diubah menjadi sepak bola. Keaktifannya dalam memperkenalkan olahraga sepak bola di tanah air membuat namanya diabadikan sebagai Kompetisi Sepak bola Junior U-19. Yang kini kita kenal dengan nama Piala Soeratin).
Kemudian kita juga bisa mengenal tokoh olahraga lainnya yakni Drs. Sudirman. Salah satu pendiri Persatuan Buku Tangkis Indonesia (PBSI). Pernah menjabat ketua umum PBSI selama 22 tahun. Perannya dalam pembinaan olahraga bulu tangkis tanah air sangat besar. Banyak atlet yang dikirim ke kejuaraan dunia dan memenangkan pertandingan. Atas jasa-jasanya tersebut nama Drs. Sudirman diabadikan untuk kejuaraan dunia bulutangkis beregu dengan nama Piala Sudirman atau Sudirman Cup.
Legenda olahraga Indonesia lainnya yang bisa dilihat dalam Museum Olahraga adalah  Andi Ramang (pesepakbola yang menjebol gawang Cina dengan tendangan saltonya), Iswandi Idris (Atlet Indonesia yang pertama kali dikontrak klub asing).
Mohammad Sarengat (Atlet sekaligus dokter yang mencetak rekor  Asia lari 100 m dengan waktu 10,5 detik. Selama 25 tahun rekor tersebut dipegangnya. Dan baru pecah oleh Purnomo. Dengan waktu 10,3 detik), Purnomo (pelari pertama di Asia yang mampu menembus semifinal olimpiade tahun 1984 di Los Angeles, USA.
Ada lagi Ferry Sonneville, Hendra Kartanegara ( Atlet bulu tangkis Indonesia yang pertama menjadi juara All England), Utut Adianto, Yayuk Basuki, Donal Pardiangan (atlet panah yang masuk 12 besar Kejuaraan Panah Dunia Panahan di Indonesia tahun 1975. Ketika menjadi pelatih mampu membawa Srikandi Indonesia meraih medali perak di Olimpiade, Seoul).Â
Yang menarik lagi ada tentang keluarga atlet. Yaitu Radja Mumiso Nasution. Semua anak-anaknya menjadi perenang nasional. Sebut saja Elfira Rosa Nasution bersaudara.
Kemudian ada Daniel Bahari yang empat putranya menjadi petinju semua. Tentu kita sangat familiar sekali dengan mereka. Yaitu Pino Bahari dan. Nemo Bahari.
Selain itu ada pula nama Tinton Soeprapto. Pastinya kita kenal dong dengan nama berikut. Ananda Mikola dan Morena Suprapto. Pembalap Indonesia yang go internasional.
Itulah hal-hal yang dapat kita lihat di Museum Olahraga. Sangat menarik dan menambah wawasan kita tentang sejarah olahraga tanah air. Tentang siapa dan bagaimana kiprah para tokoh olahraga tanah air.Â
Tata ruang museum yang menarik dan susunannya yang sedemikian rupa membuat kita betah. Seolah-olah dibawa ke masa lalu dan masa kini melalui cerita yang ada di tiap bagian ruangan. Penasaran? Sila berkunjung ke Museum Olahraga Nasional. (EP)
Note: Tulisan senada telah dimuat juga dalam jejakdara.blogspot
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H