Sebenarnya hampir sama dengan bincang-bincang secara langsung atau offline. Hanya saja kalau IG Live dilakukan secara online. Jadi narasumber dan moderator tidak berada di satu tempat. Namun bisa disaksikan dan diikuti oleh pengikut kita, semua perbicangan tersebut.
Menarik sih. Namun bagi yang tak terbiasa berbincang-bincang di depan kamera semacam ini ada perasaan grogi dan gugup juga.
"Anggap saja sedang video call."
Memang benar. Masalahnya yang menyaksikan video tersebut orang yang mungkin tidak kita kenal. Jadi rasanya tetap saja berbeda. Antara video call dengan IG Live. Apalagi format IG live biasanya agak resmi dan lebih serius.
Pertama-tama pasti grogi dan gugup. Saya sih. Selanjutnya setelah beberapa kali diundang IG Live sudah mulai biasa. Tidak grogi lagi.
Namun suatu ketika saya didapuk untuk menjadi moderator oleh komunitas literasi dimana saya bergabung di dalamnya.
"Wuduh, jadi moderator? Membuka acara dan mengajukan pertanyaan untuk narasumber?"
Jadi posisinya dibalik. Apa yang terjadi? Saya grogi lagi. Karena belum pernah di posisi tersebut.Â
"Kan sudah sering IG live?"
Memang benar. Tapi kan posisinya beda. Itu saja baru mulai belajar tenang untuk tidak gugup dan grogi lagi. Eh, sudah didapuk menjadi pembawa acara.
Jadinya mulai dari awal lagi. Groginya. Lha, bagaimana tidak? Bayangkan? Saya mesti ngobrol sendiri dulu di depan kamera untuk membuka acara.Â
