Singkong atau ubi kayu penganan yang mudah didapat dan mudah diolah. Oleh karenanya saya kerap membeli singkong untuk camilan di rumah.
Kalau sedang datang rajinnya, singkong bisa saya olah menjadi comro atau misro. Dibuat getuk atau cimplung juga timus.
Tapi kalau sedang datang malasnya maka singkong tersebut cukup dikukus atau digoreng. Praktis, mudah dan cepat.
Pokoknya bolak-balik seperti itu saja. Sesuai permintaan orang rumah. Kalau sedang senang dengan comro, besoknya minta dibuatkan lagi.Â
Terkadang saya yang tidak mood mengolahnya. Biasalah kalau sedang datang malasnya suka seperti itu.
Suatu hari saya mendapat pesan WA dari seorang kawan yang tinggal di Kalimantan. Ia mengomentari status saya yang sedang mencari inspirasi dalam mengolah singkong.Â
"Ada yang bisa kasih inspirasi? Singkong ini enaknya dibuat apa ya? Jangan aja combro, misro, getuk, timus dan kawan-kawannya. Sudah sering soalnya wkkkkk"
Begitu kira-kira status yang saya buat. Lalu si kawan dari Kalimantan, tepatnya dari Banjarmasin menanggapi status saya tersebut.
"Dibikin Gumili Besahang aja, Mba? Udah pernah belum? Kita di Banjar seringnya diolah seperti ini."
"Wah, apaan tuh? Gimana cara membuatnya?" sahut saya penasaran.
Saya pun jadi bersemangat ingin mengetahui olahan singkong khas Banjarmasin tersebut.