"Orang yang naik motor tadi m*r*m*s  d*d* gue."
Saya kaget bukan kepalang.
"Kurang ajar," umpat saya.
"Maaf gue enggak tahu. Elo tiba-tiba teriak gitu aja. Cepetan banget kejadiannya."
Saya peluk si kawan dan kami menepi di jalan. Peristiwa yang tidak pernah kami duga sama sekali. Si kawan masih terisak sesenggukan. Saya sempat bingung harus bagaimana. Akhirnya hal inilah yang bisa saya lakukan.
1 . Memeluk si kawan
Hal ini sebagai bentuk empati dan memberi perlindungan terhadapnya. Membuatnya merasa nyaman dan tidak sendirian menanggung masalah tersebut.
2 . Membiarkan tangisnya pecah di dadaÂ
Tak apa kaos kita basah oleh air matanya. Agar ia bisa menumpahkan semua lewat air mata dan kemudian merasa lega.
3 . Menghibur dirinya
Setelah ia sudah merasa tenang dan tak menangis lagi. Saya ucapkan kata-kata yang menenangkan jiwa. Tidak malah menyalahkan dirinya yang tak mau mendengarkan nasihat kita.