Pentingkah membangun personal branding? Kalau dulu sebelum aktif sebagai blogger dan pegiat budaya. Saya akan menjawab biasa saja. Tidak terlalu penting. Karena memang untuk apa?
Namun setelah aktif sebagai blogger, pegiat budaya dan pegiat literasi. Ternyata personal branding itu perlu juga ya? Agar orang lain mengetahui keberadaan kita. Terutama di dunia yang digeluti.
Meski tidak yang terlalu ngotot dalam membranding diri, tapi adalah tindakan yang saya lakukan. Apa sajakah itu?Â
- Aktif menulis di blog pribadi
Memiliki blog pribadi jangan dibiarkan seperti sarang laba-laba. Harus dikelola dengan baik. Apalagi jika blog pribadinya menghasilkan cuan. Sebab tak jarang tawaran kerjasama meminta kita untuk membuat tulisan di blog pribadi. Itu pengalaman yang saya alami.
- Aktif menulis di Kompasiana
Memiliki akun di Kompasiana juga perlu dikelola dengan baik. Aktif menulis di sana. Jangan cuma untuk gaya-gayaan punya akun Kompasiana. Tapi tidak pernah menulis. Hanya satu atau dua tulisan. Padahal jika rajin, nama kita mudah ditemukan oleh Mbah Google. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi juga.Â
- Aktif mengikuti kegiatan kepenulisanÂ
Baik secara online atau offline, sebaiknya kita juga rajin mengikuti kegiatan kepenulisan. Selain menambah ilmu juga menambah pertemanan. Salah satu dari teman tersebut barangkali ada yang ingin bekerja sama dengan kita. Nah, ini berdasarkan pengalaman juga.
- Bermedia sosial dengan baik
Artinya ketika menggunakan media sosial, postinglah hal-hal yang bermanfaat. Jangan membuat status curahan hati apalagi mengumpat tidak jelas. Sebab tak jarang syarat kerjasama kerja meminta kita mencantumkan akun media sosial yang dimiliki. Hal tersebut bisa menjadi nilai tambah kita lho.