Bilal adalah muadzin Rasulullah SAW di tempat mana pun yang didatangi Rasulullah SAW. Baik sedang safar ataupun tidak.
Nama lengkapnya Bilal bin Rabbah. Budak dari Habasyah yang berkulit hitam. Ketika ia mengetahui bahwa Muhammad SAW telah diutus sebagai nabi, ia bergegas menanyakan agama baru tersebut.
Begitu mengetahui bahwa Islam tidak memandang perbedaan antara tuan, hamba, orang kaya dan orang miskin, orang Arab atau non Arab, orang berkulit putih dan orang berkulit hitam. Semua sama. Hanya ketaqwaan yang membedakan mereka di mata Allah. Maka ia segera masuk Islam.
Bilal termasuk golongan orang pertama yang masuk Islam. Ia masuk Islam secara terang-terangan. Memperlihatkannya kepada orang lain. Sikapnya tersebut membuat marah orang-orang musyrik.
Mereka menganggap Bilal tidak punya hak milik atas dirinya. Karena ia hanyalah seorang budak. Ia tidak patut masuk Islam kecuali mendapatkan ijin dari tuannya.
Orang-orang musyrik pun menangkap dan mengikat Bilal. Ia diseret dan dipermainkan oleh orang-orang musyrik. Bilal dipaksa mengakui bahwa Tuhannya adalah Lata dan Uzza. Tapi Bilal dengan lantang menolak.
Umayyah menidurkannya di atas padang pasir yang luas dalam posisi telentang. Di tengah matahari siang yang sedang mencapai puncaknya. Sungguh kejam perbuatan Umayyah tersebut.
Abu Bakar yang mengetahui hal itu segera mendatangi Umayyah. Ia ingin menyelamatkan Bilal dengan membeli Bilal. Â Umayyah pun memberikan penawaran yang sangat tinggi. Abu Bakar menyanggupi. Maka Bilal pun dibebaskan.
Sejak itu Bilal menjadi muadzdzin Rasulullah SAW dan mengikuti kemana pun Rasulullah SAW pergi. Suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada Bilal.Â
"Wahai Bilal, tadi malam aku bermimpi masuk surga. Lalu aku mendengar langkah kakimu di dalam surga. Apa yang menyebabkan engkau mendahuluiku masuk surga?"
Bilal pun menjawab. "Wahai Rasulullah, setiap kali selesai berhadast aku segera berwudhu. Setelah itu aku salat dua rakaat."