Menyambut Hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30 Maret mendatang, saya jadi teringat saat pertama kali menonton film di bioskop. Yaitu saat masih di Surabaya dan masih kecil. Weh, kecil-kecil sudah nonton bioskop hehehe. Adalah ibu saya yang gemar menonton film. Kata ibu, dulu sebelum menikah hampir setiap Minggu immenonton film di bioskop bersama teman-teman.Â
Setelah berpacaran dan menikah dengan bapak malah tidak pernah lagi menonton bioskop. Karena bapak saya ternyata tidak hobi menonton film. Makanya setelah saya besar dan mengerti, ibu mengajak saya menonton bioskop. Tentu saja film anak-anak.Â
Adapun film yang kami tonton adalah Ira Maya Putri Cinderella. Itulah film yang pertama kali saya tonton di bioskop. Saya lupa detail ceritanya. Kayaknya mesti goegling lagi deh.Â
Yang pasti saya merasa senang sekali waktu diajak ibu nonton bioskop. Sebelumnya  ibu sudah bercerita kalau akan mengajak  saya ke bioskop. Diceritakannya suasana di dalam bioskop itu seperti apa. Saya kecil pun jadi membayangkan suasana bioskop. Tentunya jadi  tak sabar menunggu hari itu tiba.
Ibu juga menceritakan film yang akan kami tonton. Saya jadi makin penasaran. Ketika hari itu tiba, rasanya ingin berjingkrak-jingkrak. Dalam hati saya bersorak.
"Yeaaah, saya mau nonton bioskop."
Seingat saya, dulu itu pergi nonton ke bioskop seperti kegiatan rutin akhir pekan keluarga Indonesia hehehe. Ya, karena setiap akhir pekan. Topik pembicaraan yang saya dengar dari saudara dan tetangga tentang rencana nonton film.
"Kon arep nonton nang ndi?"
"Wes nonton film kuwi durung?"
"Eh, sesok aku diajak nonton ning bioskop sing paling apik kuwi loh!"
Berhubung saya tinggal di Surabaya maka dialek Suroboyo-an yang sehari-hari saya dengar. Semacam itulah mereka ngobrol tentang bioskop dan film. Saya kecil hanya jadi pendengar. Maka ketika ibu mengajak saya nonton bioskop, bukan main girangnya hati ini. Akhirnya saya merasakan juga nonton bioskop.