Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Haruskah Mempertahankan Hubungan Jika "Rasa" Itu Telah Hilang?

10 Januari 2021   09:07 Diperbarui: 10 Januari 2021   09:15 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by pixabay.com

Bagi pasangan yang belum sampai ke jenjang pernikahan, mesti berpikir ulang jika mengalami hal tersebut. Agar tidak menyesal kemudian. Ketika sudah terikat dan ada ikatan (baca: buah hati). Bisa rumit urusannya.

Sudah tidak ada kecocokan, begitu alasan yang banyak muncul dari sebuah perceraian. Atau ada yang lebih berani dengan mengatakan sudah tidak ada perasaan lagi. Jadi buat apa dipertahankan?

Memang benar. Menjalani hubungan seperti ini apalagi seumur hidup, bukanlah hal mudah. Apalagi hanya demi gengsi atau nama baik. Status perkawinan hanya akan menjadi status semata. Sebab dalam prakteknya, masing-masing dari pasangan tersebut telah memiliki pelabuhan hatinya sendiri yang bukan si dia lagi. (Baca: selingkuh)

Agar tidak terjadi hal yang demikian itu. Maka bagi pasangan kekasih yang telah lama menjalin hubungan mesti jujur dan berani mengambil keputusan, manakala "rasa" terhadap pasangan sudah tak sama lagi. 

Jika dulu sangat merindu ditelpon si dia. Berbunga-bunga mendapat pesan cinta darinya. Kini setelah sekian lama bersama merasa terganggu jika si dia menelpon. Sudah tidak berarti lagi pesan-pesan cinta darinya. Maka perlu dipertanyakan hubungan tersebut?

Jangan hanya karena merasa kasihan terhadap orang tua atau keluarga yang ingin segera menimang cucu. Sehingga iya, iya saja ketika diminta segera meresmikan hubungan. Atau merasa tidak enak dengan keluarga kedua belah pihak yang sudah saling dekat. 

Apalagi hanya karena takut dibilang jomblo setelah memutuskan hubungan kasih. Maka tetap mempertahankan hubungan yang tanpa "rasa" lagi. Ups, jangan bodoh dan membohongi diri. Sebab sekali salah melangkah, penyesalan akan menghantui selamanya. 

Iya, kalau selanjutnya kedua pasangan bisa memperbaiki kondisi tersebut. Jika tidak? Alamat hidup segan mati tak mau. Tak enaklah rasanya.

Jadi, haruskah mempertahankan hubungan jika "rasa" itu telah hilang? Terserah Anda. Sebab Anda sendiri yang akan menjalani semua. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun