"Aku benci ibu. Ibu tidak sayang aku lagi," teriak Chick sambil berlari menjauhi ibunya.
"Chick, jangan berkata seperti itu. Ibu sangat menyayangimu. Semua yang ibu lakukan demi kebaikanmu. Kembalilah, Nak. Dengarkan penjelasan ibu," teriak sang ibu.
Namun Chick yang sudah telanjur kecewa terus saja berlari meninggalkan sang ibu.Â
"Chick, Chick. Jangan pergi!"
Teriakan saudara-saudaranya yang memanggil-manggil namanya pun tak dihiraukan lagi. Yang ada dalam benak Chick saat itu hanya satu. Pergi sejauh-jauhnya.
Cerita fabel kali ini berkisah tentang Chick. Seekor anak ayam yang lucu. Tubuhnya kecil dan berisi. Kalau berjalan megal-megol sangat menggemaskan. Ia memiliki empat saudara yang ukuran tubuhnya hampir sama.Â
Setiap hari mereka selalu bersama-sama melakukan aktivitas. Tidur, makan dan bermain. Hal yang paling menyenangkan bagi Chick adalah saat waktu tidur tiba. Karena ibu akan memeluk mereka dengan penuh kasih sayang. Chick merasakan kehangatan dan kenyamanan saat berada dalam dekapan ibu.
Namun pada suatu ketika Chick merasa kalau sikap ibu mulai berubah. Saat waktu makan tiba ibu tidak lagi mengajak mereka serta lagi. Jika mereka mendekat ibu malah menyuruh mereka mencari makanan sendiri. Padahal biasanya ibu mengajak mereka untuk mencari makan bersama.
"Kalian pergilah ke sana. Coba cari disebelah sana."
Saudara-saudara Chick langsung berlarian ke arah yang ditunjuk oleh ibu mereka. Chick pun demikian. Namun dalam hati ia bertanya-tanya. Kenapa ibu seperti itu?Â
Begitu pula saat malam tiba. Ibu tidak lagi memeluk mereka saat tidur bersama. Ibu terlelap sendiri dan membiarkan mereka begitu saja. Saudara-saudara Chicklah yang mendekat dan mencari kehangatan di dekat ibu.Â