"Saya heran dengan anaknya bu Bambang. Kok berani-beraninya kenalan sama lelaki lewat chatingan. Apa enggak takut ditipu?" ujar seorang tetangga.
"Buktinya mereka mau nikah bulan depan. Namanya juga usaha, Bu. Lha, wong dijodohkan dengan adiknya suami saya ndak jadi gitu. Sama yang kenalan lewat online malah jadi. Itulah yang namanya jodoh," sahut tetangga yang lain.
Benar. Itulah jodoh. Misterius. Kita tidak pernah tahu kapan datangnya dan bagaimana kejadiannya.Â
Seseorang yang sudah pacaran bertahun-tahun. Eh, tahu-tahu putus dan menikah dengan orang yang baru beberapa bulan dikenalnya.Â
Tidak jadi jaminan toh pacaran bertahun-tahun bakal naik pelaminannya dengan orang yang sama? Begitu juga dengan orang yang baru dikenal. Mana tahu kalau dia ternyata jodoh kita?
Urusan jodoh memang hak prerogatif Tuhan. Betapa pun besarnya keinginan kita untuk menikah dengan orang yang diinginkan. Kalau Tuhan tidak berkehendak ya tidak bakal terlaksana.
Begitu juga sebaliknya. Meski kita menolak bahkan enggan berbicara dengan seseorang yang disodorkan oleh orang tua. Tapi kalau Tuhan berkehendak dan berkata itulah jodohmu. Bisa apa kita? Pasti terjadi.
Yang terpenting dari semua itu adalah ikhtiar kita. Usaha dan doa yang dilakukan dalam mencapai keinginan untuk bertemu dengan sang jodoh.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan kencan online. Mungkin banyak yang beranggapan negatif terhadap kencan online. Namun dari pengalaman beberapa kawan, mereka sukses menemukan jodohnya hingga sekarang dikaruniai beberapa anak justru dari kencan online.
"Namanya usaha ya, Mba? Bismillah saja. Pokoknya diniatkan untuk kebaikan. Insya Allah hasilnya baik."